Soha juga menambahkan bahwa Indonesia seolah mendapatkan Dewi Fortuna pada drawing Piala Dunia U-17, mengingat di Pot 2, 3, dan 4 ada tim-tim raksasa seperti Jerman, Inggris, Brasil dan Argentina.

Ketiga negara ini, khususnya Brasil yang mengangkat trofi Piala Dunia U-17 saat menjadi tuan rumah pada 2019, bisa saja masuk di grup yang dihuni Indonesia.

“Namun entah kenapa Indonesia tetap mendapat lawan terlemah dari masing-masing pot: Ekuador, Panama, dan Maroko,” tulis Soha.

“Grup A yang meliputi Indonesia, Ekuador, Panama, dan Maroko juga dianggap sebagai grup paling seimbang, karena tim-timnya berimbang, tidak terlalu kuat namun juga tidak terlalu lemah,” lanjut Soha.

Soha kemudian dengan kalimat ‘penekanan’ meramalkan bahwa Timnas Indonesia bisa dengan mudah lolos dari fase grup, meski menghadapi beberapa kesulitan.

“Undian ini membantu tuan rumah (Indonesia) membuka peluang lolos ke babak selanjutnya. Namun harus kita akui bahwa perjalanan mereka akan sulit karena Indonesia jauh lebih lemah dibandingkan Panama, Ekuador atau Maroko,” tulis Soha.

Disadari. Ekuador dianggap sebagai rival terkuat mengingat wakil Amerika Selatan ini sudah pernah mengikuti Piala Dunia U-17 untuk kali keenam.

Sementara itu Maroko (kedua) dan Panama (ketiga) memang sudah punya lebih banyak pengalaman namun tidak jauh berbeda dengan Indonesia.

Jauh lebih baik ketimbang harus berhadapan dengan Jerman, Inggris, atau Argentina yang memiliki lebih difavoritkan untuk melaju jauh di turnamen nanti.

Selain juara grup, posisi runner-up dan sebagian tempat ketiga terbaik juga masih bisa melaju ke babak knock-out.

Pertandingan pertama anak-anak asuh Bima Sakti akan berlangsung pada 10 November 2023 mendatang kontra Ekuador yang juga sekaligus menjadi partai pembuka Piala Dunia U-17 2023.