FOOTBALL265.COM - Persik Kediri menelan pil pahit setelah gagal mengamankan poin penuh di hadapan 5 ribuan suporter yang memadati Stadion Brawijaya, Minggu (17/9/23) dalam lanjutan Liga 1 23/24.
Tim berjulukan Macan Putih itu harus menyerah dengan skor 1-2, saat menjamu Persija Jakarta pada pekan ke-12 Liga 1 musim 2023/2024.
Gol Mohammad Khanafi pada menit 35 pun terasa percuma. Pasalnya, Persija mampu membalikkan skor melalui aksi Firza Andika menit 68 dan penalti Ondrej Kudela menit 95.
Lantas, apa faktor yang menyebabkan Persik menelan kekalahan menyakitkan itu? Setidaknya ada 3 faktor yang berpengaruh pada hasil akhir, apa saja?
Krisis Pemain Asing
Pada laga penting ini, Persik menghadapi situasi tak ideal imbas absennya para pemain asing yang menjadi andalan dibalik performa apik di Liga 1.
Anderson Nascimento yang biasanya tangguh di sektor pertahanan, harus menepi karena akumulasi 4 kartu kuning. Al Hamra Hehanussa pun mesti bekerja lebih keras.
Simen Lyngbo juga baru masuk pada 5 menit akhir laga. Lantas, apa yang bisa diharapkan dari pemain yang baru pulih usai cedera selama 5 menit di lapangan?
Masalah kian runyam seiring absennya Flavio Silva dan Jefinho. Padahal, striker asal Portugal dan Brasil ini jadi pendulang mayoritas gol Tim Macan Putih.
Praktis, hanya Renan Silva yang bekerja keras di sektor penyerangan. Sedangkan Rohit Chand yang biasanya jadi penghubung di tengah, ditarik menjadi bek tengah.
"Kami benar-benar membutuhkan pemain dengan fighting spirit tinggi melawan Persija. Kami sudah cari opsi terbaik terhadap situasi ini," bilang Marcelo Rospide.
Peluang Tak Maksimal
Absennya Flavio Silva dan Jefinho berpengaruh besar terhadap arah serangan yang diupayakan Persik. Biasanya, sektor winger bekerja sangat baik.
Namun saat melawan Persija, lini ini lumpuh. Feri Pahabol diandalkan dengan kecermatan akurasi shooting, tapi 2 peluang emasnya gagal berbuah gol.
Situs LIB mencatat Persik melepaskan shooting 15 kali, 5 diantaranya tepat sasaran. Salah satunya berbuah gol Khanafi hasil assist Renan Silva.
"Setidaknya, ada 3 peluang emas yang seharusnya jadi gol. Tapi ternyata jauh dari ekspektasi," beber Pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide.
Kualitas Jomplang
Kebiasaan Persik yang terlalu bergantung pada pemain asing, membuat kualitas dari kedalaman skuat mereka terlihat jomplang. Beberapa pemain lokal kurang maksimal.
Jeam Kelly Sroyer yang biasanya kerap menjadi supersub, tak membuat perbedaan ketika dipasang starter. Feri Pahabol yang seringkali absen starter, juga demikian.
Sementara Mohammad Khanafi yang jadi target man, seringkali out position karena mesti menampilkan karakternya sebagai pelari untuk membuka ruang pertahanan lawan.
"Apapun itu, saya mesti apresiasi kerja semua pemain. Kami sudah memilih pemain dengan semangat juang yang tinggi," Marcelo Rospide menandaskan.