Liga Inggris

Pantas Lolos Terus, Sanksi Man City Bisa Pengaruhi Hubungan Diplomatis Inggris dan UEA

Sabtu, 23 September 2023 21:29 WIB
Penulis: Agustinus Rosario | Editor: Juni Adi
© REUTERS/Molly Darlington
Pemain Manchester City mengangkat trofi Liga Champions juara usai mengalahkan Inter Milan di final. (Foto: REUTERS/Molly Darlington) Copyright: © REUTERS/Molly Darlington
Pemain Manchester City mengangkat trofi Liga Champions juara usai mengalahkan Inter Milan di final. (Foto: REUTERS/Molly Darlington)
Mempengaruhi Hubungan Bilateral Inggris dan UEA

FCDO, mengutip Bagian 27(1)(a) FOIA, mengatakan, "Kami mengakui bahwa merilis informasi mengenai masalah ini akan meningkatkan pengetahuan publik tentang hubungan kami dengan UEA".

"Pengungkapan informasi yang merinci hubungan kami dengan pemerintah UEA berpotensi merusak hubungan bilateral antara Inggris dan UEA."

Jawaban FCDO ini tentunya mengejutkan, karena mengindikasikan ada "main mata" antara pemerintah Inggris dan UEA demi menghindari sanksi yang seharusnya diterima Man City.

The Athletic pun mengajukan banding terkait keputusan tersebut. Mereka telah menyurati pihak Man City dan Liga Inggris, namun tak satu pun merespons.

Persoalan ini pelik, karena sebagai klub sepak bola, Man City semestinya hanya berkorespondensi dengan pihak pemberi dana di Uni Emirat Arab dalam tataran bisnis, bukan dalam tataran yang bisa membahayakan hubungan bilateral kedua negara.

Masalahnya Sheikh Mansour sendiri adalah wakil presiden dan wakil perdana menteri Uni Emirat Arab. Hal ini tentunya membuat posisi Sheikh Mansour rawan konflik kepentingan.

Situasi menjadi makin runyam saat mengetahui jika saudara Sheikh Mansour, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, juga adalah Presiden Uni Emirat Arab. Jika melihat fakta ini, tidak berlebihan jika menganggap bahwa lolosnya Man City dari hukuman terjadi karena ada "main mata" antara pemerintah UEA dengan pemerintah Inggris.

Ruwetnya situasi ini bahkan sempat memaksa pelatih Man City, Pep Guardiola, buka suara. Ia menginginkan ada kejelasan terkait kasus ini, sehingga menghilangkan keraguan atas pencapaian timnya.

"Apa yang saya inginkan adalah jika Liga Primer dan para hakim dapat membuat sesuatu secepat mungkin, maka jika kami telah melakukan kesalahan, semua orang akan mengetahuinya," tutur Pep Guardiola.

"Mari kita pergi, 24 jam duduk dan pengacara hadir. Jangan menunggu dua tahun. Mengapa kita tidak melakukannya lebih cepat? Mari kita lakukan sesegera mungkin untuk kepentingan semua orang," pungkasnya.