FOOTBALL265.COM - Klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea, masih terseok-seok di bawah asuhan Mauricio Pochettino.
Dalam beberapa waktu terakhir, Chelsea memang dihadapkan pada periode-periode sulit, yang salah satunya berjung pada pergantian pelatih bertubi-tubi.
Sayangnya, upaya klub untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang sudah terjadi ternyata belum membuahkan hasil.
Entah apa yang salah dengan Chelsea. Bahkan, mereka sudah sangat jor-joran di bursa transfer pemain hingga menikung sejumlah target dari para pesaingnya.
Chelsea finis di peringkat 12 klasemen akhir Premier League Liga Inggris 2022/2023 setelah berjuang menjauhi zona degradasi.
Awal musim ini, mereka lebih terkapar di peringkat 14 klasemen sementara. Dari 5 pertandingan yang sudah digelar, The Blues hanya menang sekali.
Sementara sisanya, berakhir dengan 1 kali imbang dan 3 kali kalah. Untuk sekarang, The Blues mungkin masih selamat dari zona degradasi Premier League.
Peringkat 18, 19, 20 saat ini dihuni oleh Luton Town, Burnley, dan Sheffield United yang baru mengoleksi 1 poin.
Meski begitu, jika tidak segera bangkit, bukan tidak mungkin Chelsea bisa jatuh ke lubang yang lebih dalam.
Bisa dibilang, mereka adalah satu-satunya klub berlabel “papan atas” yang berada di peringkat 14 ke bawah klasemen - yang mana cukup mengkhawatirkan.
Bagaimana kalau nanti mereka benar-benar mengalami degradasi?
Tentu saja, peristiwa tersebut akan menandai kali pertama klub asal London ini mengalami turun kelas sejak era Premier League dimulai pada 1992.
Ya, selama era Premier League, Chelsea selalu bermain di kompetisi kelas teratas dan belum pernah sekali pun merasakan demosi.
Akan tetapi, cerita berbeda dapat ditemukan dalam buku sejarah Chelsea sebelum Era Premier League, tepatnya saat kompetisi masih bernama First Division.