Setelah menjadi klub profesional pada 2012, Suwon FC yang memulai kiprahnya di K2 League langsung menggebrak dengan finis di peringkat keempat.

Perlahan-lahan, Suwon FC mempertahankan status sebagai salah satu klub papan atas K2 League. Hingga akhirnya pada 2015, mereka berhasil promosi.

Saat itu, Suwon FC finis di peringkat ketiga dan kemudian menjalani Playoff melawan tim-tim kasta kedua lainnya seperti Daegu FC dan Seoul E-Land.

Usai mengalahkan dua tim itu, Suwon FC bertemu Busan IPark selaku tim degradasi di Playoff terakhir. Tak disangka, tim ini menang dengan agregat 3-0 dan promosi.

Pada K League 2016, Suwon FC resmi debut di kasta teratas. Meski sempat turun kasta, tapi tim ini juga mampu kembali ke kasta teratas.

Di kasta teratas, prestasi terbaik Suwon FC adalah mampu menembus Championship Series usai finis di peringkat ke-4 musim reguler pada 2021.

Namun di musim lainnya, Suwon FC banyak terjebak di papan bawah hingga bersaing di Playoff degradasi. Di musim ini saja, tim ini berada di peringkat 10 dari 12 tim.

Karenanya, Suwon FC pun kemungkinan akan kembali bersaing di Playoff degradasi dan berpotensi turun ke kasta kedua musim 2024 mendatang.

Tapi kendati Suwon FC degradasi ke kasta kedua, Pratama Arhan patut bersyukur karena jika ia diboyong, ada kemungkinan dirinya bermain reguler seperti kompatriotnya, Asnawi Mangkualam.

Jika pun Suwon FC tetap bertahan di kasta teratas, Pratama Arhan juga tetap diuntungkan karena berpotensi bertemu tim-tim besar yang mendunia dan bisa menambah level bermainnya.