Pep Lijnders juga menilai Ben Doak sebagai pemain muda yang menarik. Namun dengan usia yang masih muda, ia butuh bimbingan yang tepat.

“Dia pemain yang menarik, tapi harus menjadi dewasa dan mendengarkan Robbo [Andy Robertson], Mo Salah, dan para pemain lainnya,” terang Pep Lijnders.

Sejak bergabung dengan Liverpool pada 2022, Ben Doak sudah merasakan pengalaman bermain yang cukup beragam.

Musim ini, ia sudah dimainkan selama kurang lebih 13 menit di Liga Inggris dan masuk sebagai pengganti Mohamed Salah.

Di Liga Europa tempo hari melawan LASK ia juga dimainkan sebagai starter, mencatatkan 30 sentuhan dalam kurun waktu 61 menit dan menyelesaikan 11 dari 14 attempted passes.

Selain itu, ia juga menyelesaikan 3 dari 6 attempted dribbles-nya, per FotMob sebagaimana diwartakan This Is Anfield.

Ben Doak lahir di Dalry, Skotlandia, 11 November 2005. Ia mulai bermain sepak bola di klub kampung halamannya sebelum mendarat di Ayr United kemudian Celtic.

Saat berusia 16 tahun pada 2021, ia sudah berada di bangku cadangan tim utama Celtic yang bermain kontra St Johnstone.

Kesempatan untuk debut pun pada akhirnya datang menghampiri Ben Doak pada tidak lama kemudian, tepatnya pada Januari 2022.

Setelah itu, Liverpool pun mendatangkanya.

Ben Doak merupakan pelari yang cepat dan energik di lapangan. Meski tidak terlalu tinggi, tubuhnya terhitung kekar untuk remaja seusianya.

Selain itu, ia memiliki kemampuan dribel yang impresif serta sosok pemain yang energik serta berani. Ia tidak terlihat kebingungan di lapangan meski usianya masih muda.

Ben Doak juga sudah terbiasa beroperasi sebagai winger maupun full-back. Ia bahkan sudah sering bermain di berbagai posisi sepanjang kariernya.

Kini sebagai calon suksesor Mohamed Salah yang mirip Arjen Robben, menarik untuk dinanti seperti apa sepak terjang Ben Doak selanjutnya.