Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Takefusa Kubo banyak bermain sebagai winger, tepatnya di pos winger kanan Real Sociedad.

Sebagai winger kanan, dirinya punya keunggulan dalam hal Pressing atau menekan lawan yang terlihat dari kecepatannya di Flank kanan.

Sebagai winger, Kubo punya catatan unik dan seakan menghidupkan kembali peran winger konvensional yang gemar menyisir sayap ketimbang mencetak gol.

Peran winger konvensional ini sudah mati seiring membuat winger tak lagi menunjukkan dribel-dribel tapi lebih gemar mencetak gol seperti Bukayo Saka dan Mohamed Salah.

Tapi Kubo berbeda dengan dua winger yang dikatakan top itu. Ia masih memegang prinsip teguh winger konvensional yang eksplosif di Flank tapi ditambah dengan kemampuan mencetak gol.

Dari catatannya, Kubo memiliki rataan 0,39 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dan mampu melepaskan 2,6 tembakan per 90 menit.

Dribel yang jadi andalannya bahkan bisa menciptakan 3,72 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit atau tindakan yang berbuah peluang.

Peran winger yang dimainkan Kubo membuatnya rata-rata membuat 4,33 dribel per laga dengan kesuksesan melewati lawan sebanyak 1,85 kali per 90 menit.

Bahkan, catatannya menyentuh bola di Final Third terbilang tinggi dengan rataan 4,81 sentuhan bola di area lawan dan rata-rata menerima 8,6 operan di area lawan.

Dengan kata lain, Kubo jadi andalan Sociedad untuk membongkar pertahanan dari Flank kanan untuk menciptakan peluang atau mencetak gol.

Peran winger seperti ini belakangan mulai dihidupkan kembali guna menjadi ‘Chaos Player’ layaknya Eden Hazard. Hal ini terbukti dari hadirnya Jeremy Doku di Manchester City.

Maka tak mengherankan jika Kubo nantinya pun akan jadi properti terpanas di bursa transfer. Bisa saja tim-tim besar akan meliriknya terlepas dari statusnya sebagai pemain asal Asia.