Melansir dari data Fbref.com, diketahui bahwa Serhou Guirassy dan Mehdi Taremi merupakan tipikal striker yang punya tingkat finishing baik.

Sepanjang musim lalu, keduanya mampu mencetak dua digit gol bersama klub mereka masing-masing.

Serhou Guirassy yang musim lalu didatangkan VfB Stuttgart dengan status pinjaman, sukses mencetak 14 gol dari total 28 pertandingan semua kompetisi.

Sedangkan Mehdi Taremi yang jalani musim ketiganya bersama FC Porto, mampu melanjutkan penampilan gemilangnya dengan torehkan 31 gol dari 51 pertandingan.

Tak cuma punya insting gol yang tajam, Mehdi Taremi juga dibekali visi bermain yang tinggi sehingga membuatnya sering jadi penentu kemenangan Porto lewat umpan-umpan manjanya.

Tercatat, Mehdi Taremi mampu membuat 14 assists sepanjang musim 22/23 kemarin dan membantu FC Porto menjuarai Taca de Portugal, Allianz Cup serta Supertaca Candido de Oliveira.

Jika dilihat lebih rinci, Serhou Guirassy dan Mehdi Taremi punya rasio shoot on target yang jauh lebih baik ketimbang Lautaro Martinez yang jadi striker utama Inter Milan.

Di musim lalu, kedua pemain tersebut punya rasio shoot on target sebesar 46,4 % dan 42%, sedangkan Lautaro Martinez cuma 38,7%.

Artinya, Serhou Guirassy dan Mehdi Taremi punya potensi mencetak gol lebih baik ketimbang Lautaro Martinez jika peluang yang mereka dapatkan tidak digagalkan kiper-kiper lawan.

Kelebihan lain yang membuat Inter Milan kepincut dengan Serhou Guirassy dan Mehdi Taremi adalah kemampuan mereka dalam mengalirkan bola.