Bedah Kualitas Andrea Colpani, Gelandang Monza yang Nekat Digaet AC Milan
Penjualan Sandro Tonali ke Newcastle United pada bursa transfer musim panas 2023 lalu dengan biaya 80 juta euro membawa berkah bagi AC Milan.
Dari penjualan Sandro Tonali tersebut, membuat AC Milan kemudian merekrut tiga gelandang anyar, Ruben Loftus-Cheek, Yunus Musah, dan Tijjani Reijnders, pada musim panas 2023 lalu.
Dengan demikian, Milan sejatinya sudah memiliki total tujuh gelandang pada musim 2023/2024 ini dalam sistem baru 4-3-3 racikan Stefano Pioli.
Sebut saja dari Ismael Bennacer, Rade Krunic, Tommaso Pobega, dan Yacine Adli selain ketiga pemain baru tersebut, menghiasi lini tengah Rossoneri.
Jika AC Milan memboyong Andrea Colpani, Tim Merah Hitam otomatis bakal memiliki delapan pemain di lini tengah mereka.
Memang hal itu mungkin berdampak bagus bagi Milan yang dihantui jadwal padat sehingga membutuhkan rotasi pemain lebih banyak walaupun saat ini ada tiga gelandang yang cedera.
Akan tetapi, Bennacer, Krunic, dan Loftus-Cheek yang tengah cedera ini pun sebenarnya juga sudah kembali sebelum bursa transfer Januari 2024 buka.
Milan saat ini tampil bagus selama Tijjani Reijnders turun sebagai starter sehingga kurang lebih hanya ada dua spot yang harus diperebutkan gelandang Rossoneri yang berarti akan ada satu hal yang harus dikorban.
Adalah waktu bermain para gelandang mereka, seperti Yacine Adli, yang pastinya merasakan jarang diberikan kesempatan untuk turun.
Hal ini jelas kurang baik, tak terkecuali bagi Andrea Colpani yang masih berusia 24 tahun, di tengah situasi mereka seharusnya terus bermain rutin untuk mencapai potensi terbaiknya.
Maka dari itu, menggaet Andrea Colpani dari Monza ini terbilang kurang oke sebab AC Milan menambal satu masalah yang ada, tetapi malah membuat masalah di hal lain.
Kecuali AC Milan mau meniru taktik Carlo Ancelotti di Real Madrid yang menggunakan empat gelandang dalam formasi 4-3-1-2 karena banyaknya pemain di lini tengah mereka.