Badai Skandal Judi Melanda, Pertanda Kuat Timnas Italia Bakal Juara Piala Dunia 2026?
Piala Dunia 1982 menjadi sejarah yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh warga Italia. Gli Azzurri sempat diprediksi bakal babar belur karena sepak bola Italia mengalami keterpurukan.
Dua tahun sebelum Piala Dunia 1982 digelar, terungkap sebuah skandal pengaturan pertandingan di kompetsi Serie A dan Serie B.
Skandal itu kemudian dikenal sebagai Totonero, dinamai berdasarkan istilah untuk skema taruhan ilegal di Negara Italia.
Klub besar Liga Italia seperti AC Milan dan Lazio harus turun kasta ke Serie B usai dinyatakan bersalah dalam kasus pengaturan pertandingan.
Sejumlah pemain terseret hukuman berat yakni larangan bermain. Salah satu yang paling menyedot perhatian yaitu nama Paolo Rossi.
Striker andalan Timnas Italia ini dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman larangan bermain sepak bola selama dua tahun.
Dengan masalah berat tersebut, tidak heran bila banyak yang mempredeksi Paolo Rossi dkk akan angkat koper lebih awal dari Piala Dunia 1982 di Spanyol.
Apalagi, Timnas Italia satu grup dengan tim kuat seperti Brasil dan Argentina di putaran kedua. Akan tetapi, di luar dugaan Italia mampu menumbangkan dua jagoan dari benua Amerika tersebut.
Gli Azzurri sukses menang 2-1 atas Argentina dan 3-2 saat melawan Brasil. Italia berhasil membungkam keraguan publik hingga menjadi tim penantang dalam perebuatan gelar juara Piala Dunia 1982 silam.
Timnas Italia memastikan gelar juara Piala Dunia 1982 silam seusai menang 3-1 atas Jerman Barat di pertandingan final pada 12 Juli di Stadion Santiago Bernabeu.
Italia Juara Piala Dunia 2006
Setelah 20 tahunan berlalu, sepak bola Italia kembali terpuruk setelah ketahuan adanya kasus pengaturan skor di Serie A.
Kasus pengaturan skor yang dikenal sebagai Calciopoli di Serie A kala itu menjadi salah satu sejarah kelam sepak bola Italia. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberikan tindakan tegas.
AC Milan, Fiorentina, dan Lazio beruntung tidak jadi terdegradasi ke Serie B setelah mengajukan banding. Bahkan, setelah pengadilan banding kasus pengaturan skor, AC Milan masih tetap boleh mengikuti Liga Champions musim pada 2006-2007 silam.
Namun, FIGC memberi hukuman paling berat kepada Juventus. Meski tidak jadi jatuh ke Serie C1, Juventus tetap turun kasta ke Serie B dan dua gelar Liga Italia Serie A 2005 dan 2006 dicabut oleh FIGC.
Si Nyonya Tua bersama sang presidennya saat itu, Luciano Moggi merupakan tersangka utama kasus ini. Bahkan banyak yang menyebut kasus Calciopoli sebagai Moggiopoli.
Meski di dalam negeri masih panas dengan skandal Calcipoli, Timnas Italia justru tampil mengejutkan di Piala Dunia 2006 di Jerman. Mereka terbang ke Jerman dengan para pemain yang klubnya terlibat skandal pengaturan skor.
Ada nama seperti Gianluigi Buffon, Alesandro Delpiero yang saat itu memperkuat Juventus hingga Luca Toni (Fiorentina).
Di Grup E, Italia mampu keluar dari adangan para kuda hitam yakni Ghana, Republik Ceska hingga Amerika Serikat dengan menduduki juara grup E Piala Dunia 2006.
Langkah Italia di sistem gugur terbilang sangat mudah saat bertemu Australia di 16 besar dan Ukraina di perempat final.
Baru di laga semifinal, mereka dihadang tuan rumah Jerman. Di luar dugaan, Italia mampu menghancurkan tuan rumah dengan kemenangan 2-0 melalui perpanjangan waktu.
Di partai final, Italia dihadang oleh Prancis. Mereka sukses mengalahkan Prancis lewat babak adu penalti dan sebagai obat pelipur lara saat ada skandal menerpa.