“Duel terakhir tidak ada hubungannya dengan sepak bola,” ujar Rasmus Hojlund kepada TV2 dilansir dari Sport Express.

“Pada akhirnya ini jadi sebuah momen menggelikan. Pelanggaran (Dia Maio) seperti ini tidak boleh hanya menghasilkan kartu kuning. Ini sebuah tendangan lutut di punggung, kartu merah langsung jika Anda bertanya kepada saya,” lanjut Hojlund.

Kemarahan tidak hanya ditunjukkan oleh Hojlund saja, namun juga rekan setimnya, Simon Kjaer, yang merupakan pemain andalan AC Milan.

Simon Kjaer mengklaim dia sempat mencuri dengar para pemain San Marino saling berbisik untuk mengincar lutut Hojlund alias sengaja membuat rekannya cedera.

Kjaer bahkan sudah memberi tahu wasit asal Ukraina, Viktor Kopiievskyi tentang dugaan perintah berbahaya San Marino, namun sang wasit mengabaikannya.

Kejadian ini tentunya membuat Erik ten Hag khawatir dengan kondisi Rasmus Hojlund. Pasalnya, Hojlund sendiri belum lama jalani debutnya di Manchester United usai dibekap cedera.

Diketahui, Hojlund yang didatangkan dari Atalanta pada awal Agustus kemarin harus menunggu sampai September untuk menjalani debutnya karena masalah cedera punggung.

Dengan Hojlund kembali ditekel di bagian punggungnya, ini bisa memicu cedera lamanya kambuh dan membuat Manchester United semakin di bawah tekanan.

Pasalnya, Setan Merah saat ini tengah berjuang menjaga konsistensi performa usai menelan enam kali kekalahan dari 11 pertandingan pembuka mereka.

Jika Rasmus Hojlund terpaksa cedera saat melawan Sheffield United, Erik ten Hag hanya punya opsi penyerang yang kurang menarik mulai dari Anthony Martial hingga Marcus Rashford.