Semua prestasi itu tidak lepas dari pembinaan dan sistem kompetisi sepak bola di Jepang yang tersusun rapih. Semua pemain Timnas Jepang di Eropa pastinya mayoritas menjalani akademi sepak bola di Jepang. Saat ini ada juga pemain-pemain dari divisi utama Liga Jepang atau J1 League yang mampu bersaing menembus skuad Timnas Jepang. 

Ketika Jepang mengalahkan Jerman dan Kanada beberapa waktu lalu, gawang Tim Samurai Biru dikawal oleh kiper milik Sanfrecce Hiroshima, Keisuke Osako. Di mana kiper berusia 24 tahun itu sudah mencatat 6 caps untuk Timnas Jepang. 

Lalu juga ada 2 bek dari J1 League yang mencatat debutnya ketika Jepang mengalahkan Turki, yakni bek kanan dari klub Cerezo Osaka, Seiya Maikuma, dan Ryoya Morishita yang kini memperkuat Nagoya Grampus. Kemudian ada gelandang jangkar Atsuki Ito yang bermain saat melawan Turki dan Kanada. 

Motor permainan dari Urawa Red Diamonds itu diproyeksikan sebagai pelapis sang kapten Wataru Endo. Sementara dari sektor penyerang, banyak pemain Jepang dari J1 League yang hijrah ke Eropa pada bursa transfer musim panas 2023 kemarin.

Yang tersisa ada nama striker Yokohama F. Marinos, Takuma Nishimura. Belum lagi, ada pemain-pemain muda di Timnas Jepang U-20 yang kemungkinan bisa mendapat promosi ketika Piala Asia 2023 dimulai pada Januari 2024 mendatang.

Jadi, untuk melawan Timnas Indonesia sudahkah cukup jika Timnas Jepang hanya menurunkan pemain-pemain dari kompetisi lokal J1 League?