In-depth

Menerka Formasi Mematikan yang Bisa Jadi Andalan Pirlo Tukangi AC Milan

Rabu, 18 Oktober 2023 07:17 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Daniele Mascolo
Theo Hernandez (kanan) dan Rafael Leao tertunduk lesu selesai babak pertama derby Inter Milan vs AC Milan, Sabtu (15/09/23). Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Theo Hernandez (kanan) dan Rafael Leao tertunduk lesu selesai babak pertama derby Inter Milan vs AC Milan, Sabtu (15/09/23).
4-3-3 Menyerang Total

Andrea Pirlo mengaku lebih suka memainkan formasi 4-3-3 yang lebih menyerang dan menitikberatkan pada penguasaan bola.

Meski demikian, Pirlo mengakui strateginya bisa saja berubah setiap saat tergantung situasi dan kondisi para pemainnya.

"Soal formasi sih tergantung dari pemainnya, tapi saya suka 4-3-3, semuanya harus menyerang. 

"Banyak menguasai bola, saya ingin para pemain banyak mengoper, bahkan di belakang bench jika perlu!," ujar Pirlo dalam wawancara dengan Fabio Cannavaro beberapa waktu lalu.

"Saya suka 4-3-3, tapi tentu saja jika Anda sadar para pemain tidak bisa menggunakan formasi itu, Anda harus beradaptasi dan menggunakan mereka di sistem berbeda.

"Jika Anda terlalu saklek dengan sistem dan pemain tidak bisa melakukannya, maka Anda cuma buang-buang waktu dan tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka," sambung Andre Pirlo seperti dikutip Football-Italia.

Di AC Milan, menerapkan formasi 4-3-3 cukup mendukung karena materi pemain dan kedalam skuad juga terjaga. 

Luka Jovic atau Olivier Giroud bisa menjadi ujung tombak andalan, di dampingi oleh Rafael Leao dan Chrisitan Pulisic. Kedua winger itu sama tajamnnya.

3-5-2

Andrea Pirlo memiliki hubungan erat dengan Antonio Conte. Ia pun mengaku terinspirasi oleh Antonio Conte dalam mengawali karier kepelatihannya sebagai juru taktik Juventus. 

Itu sebabnya, ia tak segan langsung memakai formasi 3-5-2 di debut profesionalnya bersama Juventus. Hasilnya? Pirlo sanggup melumat Il Samp besutan Claudio Ranieri dengan tiga gol tanpa balas. 

Saat itu Pirlo menduetkan Cristiano Ronaldo dan Dejan Kulusevski di lini depan. Formasi ini sendiri fleksibel dan menjadi 3-4-1-2. 

Di AC Milan, Pirlo bisa menggunakan formasi ini dengan materi pemain lebih baik dari tim yang dilatih saat ini Sampdoria.

Duet Noah Okafor yang bisa ditugaskan sebagai penyerang aktif yang mencari bola dan membuka ruang, untuk bomber tengah andalan Giroud. Sementara komposisi pemain lainnya sama seperti Pioli melatih. 

Terakhir Andrea Pirlo bisa menggunakan formasi andalan mantan pelatih legendari AC Milan, Carlo Ancelotti dan Massimiliano Allegri. Sewaktu masih aktif sebagai pemain, Pirlo pernah merasakannya.

Kedua juru taktik jempolan itu sama-sama mengandalkan formasi 4-3-2-1 pohon natal. Giroud bakal kembali bermain di posisi faovirtnya yakni penyerang tengah, di dukung oleh Rafael Leao dan Christian Pulisic di sektor penyerang sayap.

Formasi itu juga bisa berubah menjadi 4-3-3 menyerang yang saat ini digunakan oleh Pioli. Hasilnya, AC Milan bertengger di papan atas. Jika kariernya tak ingin pendek seandainya melatih AC Milan, Pirlo perlu menerapkan formasi dari pelatih berpengalaman di AC Milan, yang mengenal betul karakter para pemainnya.