Chow Yun Damanik Lahir di Lausanne pada 24 Agustus 2007 silam (usia 16 tahun). Sang ibu berasal dari Medan, Sumatera Utara dan menikah dengan seorang pria berasal dari Togo berdarah Pantai Gading.

Ibu Chow Yun Damanik sempat memegang paspor Indonesia, akan tetapi karena urusan pekerjaan dan tempat tinggal membuat sang Ibu melepas paspor Indonesia dan menjadi warga negara Swiss.

Sampai saat ini, Chow Yun Damanik dan keluarga masih tinggal di Swiss. Akan tetapi, dalam keterangan @futboll.indonesiaa menjelaskan bahwa  Chow Yun Damanik siap menjalani proses naturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia.

Dari segi potensi, Chow Yun Damanik terbilang menjanjikan dan diprediksi bakal bisa menjelma sebagai gelandang muda serba bisa.

Saat ini, Chow Yun Damanik bermain untuk tim akademi FC Lausanne-Sport. Sebagai informasi, skuat utama FC Lausanne-Sport merupakan salah satu klub yang mentas di kasta teratas Liga Swiss.

Musim lalu, skuat arahan Ludovic Magnin berhasil mendapat tiket promosi ke Swiss Super League setelah finish sebagai runner up di ajang Swiss Challenge League.

Bagi Chow Yun Damanik, musim ini adalah tahun pertamanya bermain buat FC Lausanne-Sport U-17. Dirinya berhasil menembus tim akademi usai mendapat penilaian terbaik dari tim pemandu bakat.

Dari gaya bermain, Chow Yun Damanik yang memiliki postur tubuh 177cm ini sangat handal menempati berbagai posisi di lini tengah.

Meski tidak terlalu tinggi, namun Chow Yun Damanik punya kelebihan dari sisi kecepatan, agresivitas dalam menyerang serta kemampuan intersep.

Tak heran jika Chow Yun Damanik sering dipasang sebagai Central Midfielder, Central Attacking Midfielder hingga Central Defend Midfielder.

Akan tetapi dengan kualitas umpan serta visi bermain yang apik, membuat Chow Yun Damanik lebih banyak bermain diposisi CAM untuk mengatur serangan.

Berbekal kualitas serta pengalaman tampil di Eropa, akankah Chow Yun Damanik bisa membawa Timnas Indonesia U-17 terbang tinggi di Piala Dunia U-17 2023?