Berikutnya ada Yunus Musah. Sang gelandang muda asal Amerika tersebut juga gagal menunjukkan kualitasnya sebagai pengatur serangan.

Faktor posisi yang salah mungkin jadi penyebab mengapa Yunus Musah tak bisa menampilkan performa terbaiknya di laga menghadapi Udinese kemarin.

Pada pekan ke-11 tersebut, Yunus Musah dipaksa bermain sebagai winger. Alhasil, Musah yang tidak terlalu punya kecepatan dalam akselerasi terlihat minim berikan kontribusi.

Di pertandingan menghadapi PSG nanti, AC Milan wajib mencadangkan Yunus Musah dan kembali memainkan Christian Pulisic agar alur serangan Rossoneri jauh lebih berbahaya.

Rade Krunic
Diplot sebagai regista untuk turut membantu serangan dari lini tengah, namun Rade Krunic malah terlihat pasif sepanjang laga kemarin.

Tak heran jika dirinya hanya bisa bertahan 45 menit di lapangan dan langsung ditarik keluar pada babak kedua oleh Stefano Pioli.

Menghadapi PSG yang punya barisan winger cepat, membuat AC Milan harus memasang satu gelandang bertahan agar aliran bola tim tamu tidak bisa mencapai lini belakang Rossoneri.

Berkaca dari performanya di pertandingan terakhir, jelas Rade Krunic bukan pilihan terbaik buat AC Milan. Mereka mungkin bisa coba memasang Yacine Adli sebagai alternatif.

Tijjani Reijnders
Masih dari lini tengah, ada Tijjani Reijnders yang juga tampil kurang maksimal pada pertandingan menghadapi Udinese kemarin.

Jika dilihat dari beberapa laga terakhir, performa buruk Tijjani Reijnders sejatinya sudah terlihat sejak sang pemain pulang dari jeda internasional bersama Belanda.

Dari empat pertandingan setelah FIFA Matchday tersebut, gelandang berdarah Indonesia ini selalu mendapat rating 6 dari Sofascore.

Berbekal rapor buruk tersebut, mungkin sudah waktunya buat Pioli memberi istirahat kepada Tijjani Reijnders dan berikan kesempatan kepada Tommaso Pobega atau Yacine Adli sebagai starter.