Keinginan Man United menggantikan Bruno Fernandes dengan Warren Zaire-Emery sejatinya tak masuk akal, mengingat keduanya memiliki peran berbeda.

Bruno dianggap lebih condong sebagai pemain nomor 10 atau Playmaker, sedangkan Zaire-Emery lebih condong sebagai pemain nomor 8.

Meski berbeda peran, pemain seperti Zaire-Emery akan jadi tambahan tepat bagi Man United, setidaknya di tengah ketidakpastian sektor tengahnya saat ini.

Pasalnya, Zaire-Emery punya catatan di atas rata-rata gelandang pada umumnya kendati usianya sendiri baru 17 tahun.

Zaire-Emery tercatatn punya rataan 0,17 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dan mampu membuat 0,22 assist per 90 menit.

Kreativitasnya dalam menyerang pun terbukti dengan rataan 2,44 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit atau tindakan berbuah tembakan.

Untuk mengatur ritme permainan timnya, Zaire-Emery diberkahi akurasi operan mumpuni yakni sebanyak 90,9 persen dari 61,8 percobaan per 90 menit.

Bahkan, Zaire-Emery diberkahi kemampuan dribel dengan rataan 2,22 dribel per 90 menit dan 1,26 kali melewati lawan per 90 menit.

Soal bertahan, ia pun terbilang andal meski lebih Advance sebagai pemain nomor 8, dengan rataan 2,52 tekel+intersep per 90 menit, 1,31 blok per 90 menit, dan 1 sapuan per 90 menit.

Meski tak akan jadi penerus Bruno, tapi Zaire-Emery punya kapasitas mengisi pos lini tengah Man United di tengah inkonsistensi Mason Mount, Christian Eriksen, dan Sofyan Amrabat.