Piala Dunia

Pelatih Burkina Faso U-17 Kangen Berat Bos Persib Umuh Muchtar, Kok Bisa?

Senin, 13 November 2023 12:05 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Beberapa pemain Burkina Faso menjaga ketat pemain Prancis, Ismail Bouneb pada laga fase grup E di Stadion JIS, Minggu (12/11/23). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Beberapa pemain Burkina Faso menjaga ketat pemain Prancis, Ismail Bouneb pada laga fase grup E di Stadion JIS, Minggu (12/11/23).

FOOTBALL265.COM - Pelatih Burkina Faso U-17 di Piala Dunia U-17, Brahima Traore, mengaku kangen dengan banyak hal di Indonesia. Dia pernah bermain di Liga Indonesia bersama tiga klub, salah satunya Persib Bandung.

Traore membela Persib pada musim 2006 lalu. Setelahnya, dia bergabung dengan Gresik United dan Persiraja Banda Aceh. Ia menghabiskan empat tahun di Indonesia.

Begitu tau Piala Dunia U-17 2023 digelar di Indonesia, pelatih 49 tahun itu sangat antusias. Sebab, Traore cukup familiar dengan kondisi di Tanah Air.

“Ya, saya merindukan banyak hal (dari Indonesia). Dulu kontrak pertama saya bersama Persib Bandung, setelah itu saya mengalami cedera dan kembali ke negara saya. Setelah sembuh saya kembali lagi ke Indonesia dan bergabung dengan Gresik United, lalu saya pindah lagi ke klub Banda Aceh,” buka Traore.

“Saya berkarier di Indonesia selama empat tahun dan saya banyak merindukan teman saya di sini. Saya sangat senang bisa kembali ke Indonesia,” ujarnya.

Juru taktik kelahiran 24 Februari 1974 itu mengingat dengan baik salah satu pertinggi Peewib Bandung yakni Umuh Muchtar. Traore menyebut eks manajer Maung Bandung itu adalah sosok yang sangat baik.

Jadi, Traore akan mencari waktu luang dan menyempatkan diri bertemu Haji Umuh. Apalagi, pada laga terakhir Grup E, Burkina Faso U-17 akan bermain di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. 

“Saya ingin menemui manajer Persib Bandung, Pak Haji Umuh karena dia benar-benar baik kepada saya. Saat saya mengalami cedera, dia memenuhi semua kebutuhan saya sesuai dengan kontrak,” ujar Traore.

“Saya sangat merindukannya dan saya akan sangat senang jika bisa menemuinya di Bandung karena nanti kami akan memainkan satu pertandingan di sana melawan Korea Selatan,” lanjutnya.

Traore mengatakan punya pengalaman berkesan saat bermain di Liga Indonesia. Dia menyebut, sepak bola adalah olahraga paling digilai, sehingga itu membuatnya senang ketika memasuki stadion.

Pelatih yang membawa Burkina Faso U-17 raih tempat ketiga di Piala Afrika itu ingat betul saat bermain dengan striker Maroko, Redouanne Barkaoui, saat di Persib. 

“Saya memiliki pengalaman yang bagus di Indonesia karena saya pernah bermain bersama Redouanne Barkaoui dan saya sangat senang karena bisa mendapat pengalaman yang luar biasa,” akunya.

“Sepak bola Indonesia sangat ketat dan orang-orangnya sangat mencintai sepak bola. Ketika Anda pergi ke stadion semua orang bisa menangis (karena hasil laga) dan ini sangat baik, saya begitu senang,” tuntasnya.

Sayangnya, langkah Brahima Traore bersama Burkina Faso U-17 di laga perdana Grup E Piala Dunia U-17 2023 berakhir dengan kekalahan 0-3 dari Prancis U-17 pada Minggu (12/11/23) di Jakarta International Stadium.

“Saya menyesal akan hasil ini karena kalah 0-3. Kami sebenarnya tidak ingin kalah 0-3, tetapi kalau kalian lihat di paruh pertama, kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Kami memang kebobolan 2-3 gol, tapi seandainya kami bisa mencetak gol juga, saya pikir permainan akan berubah,” ujarnya menyoal hasil laga kontra Prancis.

“Tapi ya sudah, kami bermain melawan salah satu tim terbaik di dunia. Prancis bahkan main di final UEFA U-17 dan kami tahu mereka punya tim berkualitas. Sekarang kami kalah 0-3, kami harus memotivasi kembali para pemain untuk beristirahat dan menghadapi game kedua,” tandas Traore.

Brahima Traore melatih Burkina Faso U-17 sejak November 2021. Dia membawa negaranya lolos ke putaran final turnamen Piala Dunia U-17 untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir.