In-depth

Revolusi Sadis yang Bakal Dilakukan Paolo Maldini di Manchester United, Siap Bersaing Gelar Lagi

Sabtu, 18 November 2023 12:45 WIB
Editor: Juni Adi
© Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS
Manchester United takluk dari Copenhagen di Liga Champions, Kamis (09/11/23). Foto: Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS. Copyright: © Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS
Manchester United takluk dari Copenhagen di Liga Champions, Kamis (09/11/23). Foto: Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS.
Belajar dari AC Milan

Paolo Maldini dikenal sebagai mantan pesepakbola hebat berposisi bek tengah yang tangguh. Ia memilih pensiun di tahun 2009.

Sejak pensiun kiprahnya tak lagi terdengar, baru pada 2018 sosoknya kembali menghiasi ranah sepak bola Eropa khususnya di Italia, setelah bersedia gabung ke jajaran manajemen AC Milan sebagai Direktur Pengembangan tim.

Pada tahun 2019, ia kemudian diangka menjadi Direktur Teknik klub. Menjabat sebagai dirtek, Maldini punya peran sangat vital. Dia lah yang menyusun ide-ide dasar AC Milan hingga mampu meraih prestasi membanggakan.

Menjabat sebagai dirtek, Maldini langsung memastikan klub untuk melakukan penyeimbangan jumlah uang keluar dan penghasilan agar tidak lagi berbentur Financial Fair Play.

Perombakan yang Bisa Dibuat Maldini

Di Manchester United nanti, perombakan yang pertama dilakukan mungkin adalah kebijakan itu transfer. Meski mereka punya dana tak terbatas, nampaknya Maldini tetap ingin bikin tim seefisien mungkin dalam mengelola dana di jendela transfer.

Apalagi Manchester United juga dikenal sebagai tim yang boros karena berani membeli pemain dengan harga mahal, ataupun menggaji pemain dengan cukup mahal tapi minim kontribusi.

Jadon Sancho dan Antony adalah salah satu contohnya. Meski sudah mengeluarkan dana besar, tetapi Manchester United masih kesulitan bersaing gelar.

Maldini memahami bahwa Manchester United benar-benar mesti belajar dari kesalahan transfer yang mereka lakukan sejak ditangani CEO Ed Woodward dan Direktur Olahraga John Murtough.

Pada rentang waktu 10 tahun terakhir, Man United diketahui mengeluarkan dana hingga mencapai 1,4 juta miliar poundsterling untuk merekrut 33 pemain anyar. 

Padahal, berdasarkan hitungan CIES Football Observatory, total 33 pemain yang didatangkan MU itu memiliki total valuasi hanya sebesar 1,19 juta poundsterling.

Setidaknya ada dua aktivitas mereka d di bursa transfer yang paling menonjol pada periode tersebut. Manchester United sempat mendatangkan Paul Pogba dari Juventus dengan banderol transfer mencapai 105 juta euro.

Saat itu, Pogba tercatat menjadi pemain termahal sejagat. Selain itu, Manchester United juga terlibat dalam pemecahan rekor pembelian pemain, tepatnya pada 2019 silam.

Saat itu, Setan Merah menggelontorkan dana sebesar 80 juta poundsterling untuk mendatangkan Harry Maguire dari Leicester City. 

Bek tengah asal Inggris itu pun memecahkan rekor sebagai pemain belakang termahal sejagat, memecahkan rekor Virgil van Dijk saat direkrut Liverpool dari Southampton.

Transfer Semakin Terarah

Datangkan Paolo Maldini nanti mungkin kebijakan transfer Manchester United makin terarah dan terkontrol, termasuk menerapkan kebijakan keduanya yakni memilih beli pemain potensial.

Jika Manchester United dianggap sebagai tim yang banyak mengandalkan pemain mentah berstatus one wonder season, kehadiran Maldini nanti bisa diisi oleh talenta-talenta muda, seperti peremajaan yang berhasil ia terapkan di AC Milan.

Sebagian besar pemain-pemain tersebut berhasil menunjukkan performanya, seperti Sandro Tonali, Ante Rebic, Rafael Leao, hingga Theo Hernandez.

Pada dasarnya, direktur teknik bertugas sebagai media komunikasi manajemen dan tim kepelatihan, terutama soal aktivitas transfer. 

Ia bekerja sebagai jembatan agar kedua kubu ini dapat tetap berjalan dalam harmoni. Karena itulah, direktur teknik yang baik biasanya datang dari kalangan pesepakbola.

Mereka harus memahami sepak bola luar dan dalam. Maldini adalah orang yang tepat bagi Manchester United untuk peran ini, karena ia tahu betul membentuk mental dan tim juara di Eropa, karena berpengalaman sebagai pemain di AC Milan.