In-depth

Thailand Pecat Mano Polking Meski Juara AFF 2 Kali, Haruskah Timnas Indonesia Depak Shin Tae-yong?

Kamis, 23 November 2023 03:03 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri).
STY Masih Layak Dipertahankan

Menyusul hasil melawan Irak dan Filipina, publik banyak yang mempertanyakan keputusan Shin Tae-yong dalam pemilihan strategi.

Arsitek asal Korea Selatan yang akrab disapa STY tersebut tampak bingung dengan menurunkan starting XI yang sama sekali tidak terlihat di laga-laga internasional sebelumnya.

Bertandang ke Irak, di lini tengah terdapat trio Rikcy Kambuaya, Adam Alis, dan Marc Klok yang menyokong Dendy Sulistyawan dan Dimas Drajad sebagai duet penyerang.

Adam Alis yang bukan langganan panggilan timnas Indonesia di era Shin Tae-yong dan menjadi titik lemah Merah-Putih.

Bukan karena gelandang Borneo FC itu miskin kualitas namun hanya karena ia belum 'nyetel' saja dengan rekan-rekannya yang lain. Padahal Adam Alis adalah salah satu pemain tengah lokal Liga 1 2023/2024 dengan akurasi umpan tertinggi dengan 78% dari 545 percobaan menurut data Lapangbola.

Eksperimen yang gagal ini membuat Shin Tae-yong merombak starting XI untuk menghadapi Filipina namun jatuhnya justru lebih parah.

Timnas Indonesia seolah memainkan dua gelandang saja dalam diri Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto. Sandy Walsh yang pada awalnya diprediksi akan bermain di posisi sentral justru mengisi pos bek kanan dan mendorong Asnawi Mangkualam lebih menjadi penyerang sayap.

Tidak heran di babak pertama skema permainan sama sekali tidak berjalan. Barulah ketika Sandy Walsh ditarik keluar pada babak kedua untuk digantikan Pratama Arhan gaya bermain timnas Indonesia menjadi lebih baik meski kemenangan tetap tidak bisa diamankan.

Ini adalah pertanda jika Shin Tae-yong masih dalam tahap melakukan banyak percobaan terutama di area gelandang mengingat di sana memang titik terlemah timnas Indonesia meski bukan berarti kualitasnya rendah.

PSSI sebagai federasi layak untuk memberinya lebih banyak waktu meski belum ada trofi yang bisa dijadikan tolak ukur sukses sejak datang melatih tiga tahun lalu.

Meski nirgelar, namun Shin Tae-yong sudah banyak membawakan revolusi positif di berbagai aspek. Kelolosan ke turnamen-turnamen bergengsi macam Piala Asia senior maupun junior juga tidak boleh sampai dilupakan.

Level timnas Indonesia dan Thailand memang masih terpaut sangat jauh. Jadi PSSI tidak boleh terpancing latah memecat Shin Tae-yong hanya karena tetangga mendepak Mano Polking untuk 'mainan' yang lebih baru.