In-depth

3 Kerusuhan Liga 1 2023/24 yang Diwarnai Aksi Berdarah, Terbaru PSIS vs PSS

Senin, 4 Desember 2023 14:21 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pemain PSIS Semarang, Wawan Febrianto dan PSS Sleman, Jonathan Bustos saling rangkul saat bertemu di Liga 1 2023/24. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pemain PSIS Semarang, Wawan Febrianto dan PSS Sleman, Jonathan Bustos saling rangkul saat bertemu di Liga 1 2023/24.

FOOTBALL265.COM - Ada tiga insiden rusuh di sepanjang kompetisi Liga 1 Indonesia 2023/24 yang menyebabkan korban luka berjatuhan, terkini ada PSIS Semarang vs PSS Sleman.

Sentimen kelompok suporter sepak bola tampaknya terus saja menjadi PR di Indonesia. Padahal, PSSI nyaris dijatuhi sanksi berat saat Tragedi Kanjuruhan terjadi musim lalu.

Kala itu, suporter masuk ke lapangan dan dibalas dengan tembakan gas air mata oleh aparat keamanan, sehingga menyebabkan 135 korban meregang nyawa.

Rupanya, insiden tersebut tidak menjadi pelajaran serius bagi kelompok suporter, bahkan sampai saat ini masih ada oknum yang menyebabkan kericuhan di lapangan.

Berikut INDOSPORT merangkum tiga insiden kerusuhan di Liga 1 2023/24 yang diwarnai aksi berdarah.

1. Persik Kediri vs Arema FC

Kompetisi pekan ketiga Liga 1 2023/2024 mempertemukan dua tim Jawa Timur, Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu (15/7/23) petang.

Meski suporter tim tamu dilarang masuk, rupanya ada oknum yang ikut hadir di Stadion Brawijaya. Kericuhan bermula di akhir babak pertama, terlihat dari tayangan televisi.

Sementara di luar stadion, sejumlah suporter berseragam hitam terlibat baku hantam. Melalui video yang tersebar di media sosial, nampak seorang suporter dipukul hingga terkapar.

"Kami amankan puluhan oknum suporter, baik yang di luar stadion maupun di dalam stadion, yang awalnya dilarang datang menyaksikan pertandingan," kata Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra.

Pertandingan sendiri dapat dilanjutkan meski ada insiden berdarah antar suporter. Kala itu, Arema FC sukses mencuri poin di markas Persik Kediri dengan skor tipis 0-1.

2. Dewa United vs Persib Bandung

Pertandingan antara Dewa United vs Persib Bandung yang bertempat di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (26/11/23) berakhir ricuh, lagi-lagi karena ulah oknum suporter.

Ada kericuhan yang terjadi di luar stadion, karena suporter Persib Bandung memaksa masuk, tetapi dihalau oleh pihak keamanan. Lemparan batu pun dilakukan oleh suporter.

Akibat gesekan antara kedua pihak, serta adanya pelemparan batu, menyebabkan 12 orang mengalami luka-luka. Rinciannya, 8 orang dari pihak kepolisian, 4 lainnya dari suporter.

"Betul, terjadi bentrokan tadi malam dan ada korban luka, baik dari pihak kepolisian dan juga suporter," ungkap Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, Iptu Wendi Afrianto.

Padahal, Persib Bandung bermain luar biasa dan membekuk Dewa United 1-5. Tidak ada yang harus disesali oleh suporter meskipun tak bisa berhadir di Stadion Indomilk Arena.

3. PSIS Semarang vs PSS Sleman

Kejadian yang masih hangat, sejumlah oknum suporter melakukan pelemparan batu hingga kursi ke lapangan Stadion Jatidiri, pada laga PSIS Semarang vs PSS Sleman, Minggu (4/12/23).

Kerusuhan diawali dari aksi pelemparan di tribun barat. Diduga pelemparan dilakukan oleh suporter tim tamu yang menyusup ke lapangan karena kecewa timnya kalah.

Akibatnya, laga harus dihentikan wasit pada menit ke-90+2. Sejumlah tenaga medis pun berlari ke tengah lapangan dan mengobati pihak-pihak yang ikut terkena lemparan.

Bahkan, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi juga terkena lemparan batu dari tribun VIP Stadion Jatidiri, sehingga harus dilarikan ke RS dan mendapatkan 8 jahitan di kepalanya.

Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan tim tuan rumah PSIS Semarang atas PSS Sleman, lewat gol penalti Carlos Fortes saat injury time babak pertama.