Piala Dunia

Piala Dunia U-17 2023 Sukses Besar, Banyak Dampak Positif untuk Pembinaan Pemain

Selasa, 5 Desember 2023 17:10 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Perayaan juara Piala Dunia U-17 2023 oleh tim Jerman setelah mengalahkan Perancis lewat drama adu penalti dengan skor 4-3 (2-2) pada babak final di Stadion Manahan Solo, Sabtu (02/12/23). Foto: Nofik Lukman Hakim Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Perayaan juara Piala Dunia U-17 2023 oleh tim Jerman setelah mengalahkan Perancis lewat drama adu penalti dengan skor 4-3 (2-2) pada babak final di Stadion Manahan Solo, Sabtu (02/12/23). Foto: Nofik Lukman Hakim

FOOTBALL265.COM - Event Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember lalu dinilai telah berjalan sukses besar.

Dalam partai final, Jerman berhasil membawa pulang trofi juara usai mengalahkan Prancis lewat drama adu penalti 4-3 (2-2) pada babak final di Stadion Manahan Solo, Sabtu (02/12/23) malam.

Suksesnya ajang Piala Dunia kelompok umur ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, salah satunya Asprov Jawa Tengah.

Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Tengah, AS Sukawijaya mengatakan, Piala Dunia U-17 sangat bermakna untuk pembinaan para pemain usia dini.

Sebab, para pemain yang tergabung dalam berbagai sekolah sepak bola (SSB) di wilayahnya masing-masing, diajak untuk menyaksikan laga secara langsung di dalam stadion.

Diketahui, event yang berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023 digelar di empat venue, yaitu Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion Manahan Solo.

“Efek pembinaan pasti baik banget, apalagi PSSI mengundang SSB di Jateng. Adik-adik ini bisa melihat secara langsung pemain internasional. Itu jadi bagian dari program pendidikan dan pembinaan untuk pemain usia dini,” kata AS Sukawijaya didampingi Anggota Exco PSSI Kairul Anwar di Semarang, Minggu (03/12/23).

Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi ini, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sejumlah pertandingan antar timnas negara.

Dia mencontohkan laga Timnas Mali lawan Prancis di partai semifinal yang digelar di Stadion Manahan Solo.

Kala itu, Mali yang sudah unggul 1-0, namun lantaran salah satu pemainnya terkena kartu merah, akhirnya dikalahkan Prancis dengan skor 1-2.

“Banyak kejadian yang bisa dilihat dan dijadikan pelajaran bagi adik-adik di SSB kita, contohnya Mali yang bermain bagus tapi ada yang emosional dan terkena kartu merah, akhirnya bermain dengan 10 pemain dan kalah, tidak lolos final,” terangnya.