FOOTBALL265.COM - Persikabo 1973 melakukan respon terkait hukuman yang diberikan oleh Komisi Dispilin (Komdis) PSSI. Tim berjuluk Laskar Padjajaran bakal melakukan banding.
Komdis PSSI memang memberikan hukuman kepada Persikabo 1973 melalui surat bernomor 5468/AGB/733/XII-2023 perihal penyampaian salinan keputusan sidang komite disiplin PSSI yang ditandatangani Sekjen Yunus Nusi, per tanggal 7 Desember 2023.
Dalam surat itu terlampir pertandingan Persikabo melawan Bhayangkara FC di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, 3 Desember 2023.
Dalam sidang itu beberapa pemain terkena sanksi akibat melanggar kode disiplin, Panpel pun dilarang menggelar satu pertandingan tanpa penonton.
Direktur Marketing dan Pemasaran Persikabo 1973, Rhendie Arindra mengatakan, ada beberapa pemain yang terkena sanksi dari PSSI.
Pertama, Manahati Lestuaen mendapatkan hukuman larangan empat kali bermain dengan denda Rp50 juta.
Kedua, Iman Fathurohman dilarang tampil dua pertandingan dengan denda Rp25 juta, ada juga official Asep Ardiansyah dilarang mendampingi tim selama dua laga dengan denda Rp25 juta.
Sedangkan Panpel Persikabo 1973 dilarang menggelar satu pertandingan kandang dengan kehadiran penonton, dan terkena denda Rp20 juta.
"Menyikapi hasil sidang Komdis PSSI, kami bakal melakukan banding," kata Rhendie, Jumat (8/12/2023), malam.
Menurut Rhendie, kejadian protes berlebihan dari para pemain dipicu keputusan wasit yang sangat kontroversial. Pada saat itu, gol Persikabo 1973 dianulir wasit.
Gol menit akhir Persikabo 1973 ke gawang Bhayangkara FC dianulir sang pengadil, Aprisman Aranda.
Padahal saat itu, 'Laskar Pajajaran' nyaris membungkus tiga poin andai saja gol sundulan Eduardo Kau tidak dianulir wasit pada masa injury time babak kedua.
“Jelas merugikan, dilihat dari angle manapun tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain Persikabo. Kita sedang membuat surat protes keras ke PSSI dan komite wasit,” tegas Rhendie.
"Di surat protes kita yang sebelumnya, kita minta untuk kartu merah dan kuning ditarik karena keputusan wasit yang tidak adil itu memicu protes pemain," pungkas Rhendie Arindra.