x

Gaji Ditunggak, Pemain Persija Ngambek?‏

Kamis, 26 Maret 2015 06:05 WIB
Penulis: Riki Ilham Rafles | Editor: Gema Trisna Yudha

Penurunan performa para pemain Persija disinyalir akibat belum dibayarnya gaji mereka dalam dua bulan terakhir ini oleh manajemen. Akibatnya para pemain seringkali tidak komplet ketika menjalani latihan.

Yang lebih parahnya lagi, klub berjuluk Macan Kemayoran itu juga sempat berada di titik paling bawah tatkala menjalani laga uji coba dua kali berturut-turut dikandaskan oleh Arema Cronus dengan skor 5-0 dan 1-2 oleh Persikad Purwakarta.

Karena penurunan performa itu, tak salah jika mereka harus menanggung beban tekanan dari Jakmania yang hadir menyaksikan uji coba melawan Pra PON DKI di Lapangan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, sore tadi.

Bagaimana Rahmad menanggapi segala polemik yang ada dalam tubuh skuad asuhannya? Dan bagaimana pula tanggapan Jakmania melihat keadaan klub kebanggaan mereka?


1. Motivasi Pemain

Selebrasi striker Persija Jakarta Bambang Pamungkas usai mencetak gol ketiga bagi Macan Kemayoran.

Rahmad Darmawan tak memungkiri jika kondisi finansial Persija yang sedang surut ini ikut mempengaruhi performa anak asuhnya. Namun dia tidak mau berserah diri melihat hal tersebut.

Apalagi pembukaan kompetisi Indonesia Super League 2015 sudah sangat dekat. Jika dia tidak segera mengambil tindakan, tentu rasanya sangat sulit untuk mewujudkan target dari manajemen yang menginginkan Macan Kemayoran menjuarai kompetisi kasta tertinggi di tanah air.

"Kita ingin konsolidasi tentang kondisi tim, karena kompetisi sudah dekat. Kita tidak ada waktu lagi untuk berkeluh kesah terkait apapun. saya sebagai pelatih akan terus berusaha memompa motivasi mereka," ungkap pelatih yang akrab disapa RD itu.

Saat ini di media sosial ramai menjadi perbincangan mengenai adanya beberapa pemain Macan kemayoran yang berencana hijrah karena gajinya belum dibayarkan.

Namun hal itu dengan tegas ditampik oleh RD. Dia mengaku sudah memberikan pengertian kepada setiap pemain. "Tidak ada pemain yang ngambek. Sekarang yang ada, saya terus memberikan pengertian kepada mereka," tegas pria asal Metro, Lampung itu.

Dengan kondisi yang dialami Persija saat ini, Jakmania hanya bisa berharap kepada RD yang memiliki pengalaman dengan berbagai tim untuk bisa meredakan ketegangan yang ada.

"RD sudah tahulah masalah ini, dua kali menangani Persija selalu sama masalahnya. Ini kali ketiga, tinggal dicari cara bagaimana untuk mengcover itu semua," harap Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad.


2. Main Sepenuh Hati

Jakmania sudah geram melihat performa klub kebanggaan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Kekalahan dari Persikad yang notabene tim Divisi Utama, sangat melukai mereka.

Bagi Jakmania ada atau tidak adanya masalah finansial, seharusnya para pemain bisa tampil sepenuh hati ketika berseragam oranye. Karena mereka tidak ingin nantinya Macan Kemayoran malah diremehkan oleh klub lain.

"Banyak tim yang juga mengalami keadaan serupa, seperti Arema Cronus dan Pelita Bandung Raya. Tapi mereka main all out aja. Pemain itu kalau masuk ke Persija seharusnya all out," ujar Richard.

Hal ini sebenarnya menjadi konsentrasi RD sebagai pelatih. Bahkan demi menjaga marwah dan kebanggan seragam oranye, dia sampai mewanti-wanti anak asuhnya untuk bermain sepenuh hati ketika beruji coba dengan Pra PON DKI.

"Saya katakan kepada pemain, ketika kamu sudah menyatakan siap pakai kaos oranye, satu hal yang saya inginkan adalah kalian bermain dengan sepenuh hati. Karena ada harga diri di sana. Hilangkan semua permasalahan," tutur RD.


3. Peran Jakmania

The Jak Mania setia memberi dukungan terhadap Persija Jakarta saat melakukan uji coba melawan Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Minggu (01/03/15).

Richard menilai, demi bisa mencapai target juara ISL 2015, seharusnya pemain, pelatih, manajemen, dan Jakmania bisa duduk satu meja untuk mencari solusi yang tepat.

Di situlah momen bagi setiap elemen untuk melakukan pembedahan dan pendalaman terhadap masalah yang ada. "Yang diperlukan saat ini tidak hanya mengkritik kebijakan manajemen. Tetapi harus kasih masukan ke tim pelatih dan pemain," saran dia..

Hal itu juga untuk mengerem kegeraman Jakmania yang belakangan santer beredar kabar akan menggelar aksi demonstrasi langsung di depan kantor manajemen.

Bagi Richard, demonstrasi bukanlah solusi yang tepat untuk saat ini. Karena selain hanya menambah runyam masalah, menurutnya yang dibutuhkan Persija lebih kepada komunikasi intens baik ke manajemen dan juga kepada tim.

"Artinya kita perlu proses pendewasaan, tidak tiba-tiba melakukan demo. Kita tahu kondisi tim seperti ini, tapi kalau ditambah dengan situasi yang kayak gitu jadi tidak relevan juga," urai pria kelahiran 35 tahun silam itu.

Rencananya Richard dan kawan-kawan juga akan melakukan pendekatan kepada DPRD DKI Jakarta dan pemangku kepentingan lainnya untuk memuluskan peralihan saham Persija ke PT jakarta Propertindo (Jakpro).

Meski sulit karena iklim politik Jakarta yang sedang memanas, namun menurutnya tidak ada jalan lain lagi, selain menempuh cara tersebut guna mengangkat Macan Kemayoran dari kesulitan finansial.

"Kami juga sudah berusaha agar teman-teman DPRD bisa bicara dengan teman-teman eksekutif supaya pencairan modal di Jakpro bisa segera dieksekusi. Karena isunya kalau mereka masuk, sponsor akan bertambah," tandas Richard.

Persija JakartaRahmad DarmawanIndonesia Futsal Super League (IFSL) 2015

Berita Terkini