8 Bek Terbaik Eropa Musim 2014/15
Untuk urusan lini belakang alam sebuah tim, sebagian besar biasanya memasang 4 bek sejajar atau 3 bek, sesuai kebutuhan tim dalam skema yang diterapkan pelatih.
Wajib Baca
6 Masalah Kompetisi Piala Kemerdekaan Tim Transisi
5 Pesepakbola Indonesia yang Banting Setir Akibat Sanksi FIFA
3 Target Transfer Barcelona Sebelum Pemilu Presiden
(Analisis) 4 Alasan Isco Pantas Main Reguler di Madrid
8 Striker yang Tak Bersinar di Liga Inggris
Memasang 3 atau 4 bek sebenarnya fungsi seorang bek tetaplah sama yakni bertahan dan membendung serangan-serangan lawan, kecuali fullback yang memiliki tugas tambahan menyerang melalui sisi sayap.
Seorang bek harus memiliki karakter bertahan yang kuat. Kemampuan clearance, intercept dan tackle yang baik harus dimiliki seorang bek. Tak hanya itu, seorang bek tangguh juga harus hebat dalam duel-duel udara.
Siapa saja bek-bek terbaik yang tampil mengesankan musim 2014/15 lalu? Berikut INDOSPORT merangkum 8 bek terbaik Eropa musim lalu. (skd)
Baca Juga
Liga Indonesia | Liga Primer | Liga Champions | Bundesliga
La Liga | Serie A | Selebrita | Komunitas | Transfer Pemain
1. Jose Fonte (Southampton)
Jose Fonte mungkin adalah bek yang paling diremehkan di dunia. Bek Southampton ini tak cukup populer jika dibandingkan bek-bek top Eropa lainnya.
Namun, lini pertahanan Southampton perlahan membaik dan Southampton hanya kemasukan 33 gol di pentas liga.
Fonte kerap melancarkan tekel-tekel yang baik. Ia sukses melancarkan 2,1 tekel dan 3,2 intersep per laga.
2. Diego Godin (Atletico Madrid)
Sukses Atletico Madrid memenangkan gelar La Liga musim 2013/14, tak lepas dari peran sang pelatih, Diego Simeone, yang membangun timnya dengan cara yang kuat secara fisik. Atletico tampil sangat kuat di area pertahanan.
Godin berhasil melancarkan 2,5 intersep dan 1,5 tekel per laga. Atletico memiliki rekor pertahanan terbaik kedua di pentas La Liga dan Godin tampak seperti batu karang di lini belakang Los Rojiblancos.
3. Jerome Boateng (Bayern Muenchen)
Meski sempat dihancurkan Lionel Messi pada laga semifinal Liga Champions musim 2014/15, Boateng masih tetap menjadi bek yang handal bagi Bayern Muenchen.
Ya, dia dihancurkan oleh Lionel Messi untuk itu tujuan selama Liga Champions semi-final, tapi ia masih merupakan calon yang jelas. Muenchen hanya kebobolan 18 gol di Bundesliga. Boateng berhasil melancarkan rata-rata 1,9 dan 2,1 tekel dan intersep per laga.
4. Leonardo Bonucci (Juventus)
Leonardo Bonucci menjadi pemain kunci Juventus di lini belakang bersama Giorgio Chiellini. Berkat kontribusinya, Juventus berhasil menyelesaikan musim 2014/15 dengan raihan gelar Serie A Italia dan Coppa Italia.
Meskipun gagal di laga final Liga Champions usai dikalahkan Barcelona dengan skor 3-1, Bonucci tetap tampil mengesankan. Operan jarak jauh masih menjadi keahliannya di Juventus.
Bermain dengan komposisi 3 bek, Juventus butuh sosok bek kuat dalam tekel, cerdas dalam penempatan posisi dan tetap tenang mengawal lini belakang. Bonucci sama handalnya bermain dengan 4 bek ataupun 3 bek.
Di bawah kendali Bonucci di lini pertahanan, Juventus hanya kebobolan 34 kali di liga musim ini. ia berhasil melancarkan 1,1 dan 1,9 tekel dan intersep sukses.
5. Branislav Ivanovic (Chelsea)
Branislav Ivanovic merupakan bek kanan yang tampil cukup mengesankan musim 2014/15 lalu. tak hanya bertahan, Ivanovic juga rajin membantu serangan Chelsea lewat sisi sayap.
Ivanovic rata-rata melancarkan 2,3 tekel per laga. Ia berhasil mencetak 6 gol bersama The Blues. Hal ini tidak mengherankan, bahwa akhirnya Chelsea hanya kebobolan 32 gol.
6. John Terry (Chelsea)
Chelsea berhasil memenangkan Liga Primer Inggris musim ini dan lini pertahanan menjadi titik terkuat mereka. Jose Mourinho berusaha membangun timnya dari lini belakang.
John Terry menjadi pemain paling konsisten bagi lini belakang The Blues dan seorang kapten yang tangguh. Terry merupakan pemain yang hampir sempurna bagi Chelsea dalam membantu tim menerapkan jebakan offside.
Terry memang tak membuat banyak tekel dan intersep. Ia hanya sukses melancarkan 1,1 dan 0,9 tekel dan intersepper laga. Tak hanya hebat bertahan, Terry juga handal dalam mencetak gol. ia sukses mencetak 8 gol musim lalu.
7. Nicolas Otamendi (Valencia)
Musim 2014/15, Valencia sukses finish di peringkat ke-4 La Liga dengan rekor pertahanan terbaik ketiga di La Liga, bahkan lebih baik ketimbang Real Madrid. Sosok yang sangat penting dalam kokohnya pertahanan Valencia itu adalah Nicolas Otamendi.
Didatangkan Valencia dengan banderol 12juta Euro, Otamendi mampu menunjukkan penampilan terbaiknya di musim pertama bersama Valencia.
Akibat penampilan apiknya itu, Manchester United benar-benar kepincut dan ingin mendatangkan Otamendi pada bursa transfer kali ini.
Otamendi memiliki fisik yang kuat dan kemampuan mencetak gol yang baik dari set-piece. 6 gol berhasil ia cetak musim lalu. Otamendi sukses melancarkan tekel dan intersep sebanyak 2,9 dan 3,1 per laga masing-masing.
8. Gerard Pique (Barcelona)
Sejak kembali ke Barcelona dari Manchester United, Gerard Pique perlahan tumbuh sebagai bek tangguh. Sosok pemimpin di lini belakang mulai muncul dari diri Pique sepeninggal Carles Puyol dari El Barca.
Kesuksesannya dimulai saat ia turut mengantarkan Barcelona memenangkan treble winners pertama pada 2009 di bawah pelatih Pep Guardiola. Penampilan bagusnya di musim itu membuatnya mendapatkan tempat di tim nasional Spanyol.
Dan sekarang, Barcelona kembali memenangkan treble winners. Pique pun masih menjadi salah satu bintang yang turut andil dalam kesuksesan tersebut, sama seperti musim gemilangnya pada 2009.
Pique sukses melancarkan 2,1 tekel per laga dan membuat 2 intersep per laga. Kehadirannya di pertahanan Barcelona berbuah sukses. El Barca memiliki lini belakang yang paling sedikit kebobolan di La Liga, karena mereka hanya kebobolan 21 gol dalam 38 pertandingan.
Pique juga handal mencetak gol. Sepanjang musim 2014/15 lalu, Pique berhasil mencetak 7 gol.