Termasuk Barcelona, 5 Klub Ini Miliki Suporter Berbahaya
Dalam sebuah pertandingan sepakbola, kehadiran suporter merupakan salah satu bagian yang cukup penting. Terkadang kehadiran mereka bisa menjadi sesuatu yang menarik dan jadi hiburan tersendiri.
Kedatangan suporter sendiri pun bisa menjadi semangat bagi sebuah kesebelasan untuk dapat meraih kemenangan. Tidak heran jika ada yang menyebut bahwa kumpulan suporter merupakan pemain ke-12 dalam sebuah tim.
Salah satu suasana dalam pertandingan sepakbola di Liga Argentina.
Banyak cara yang bisa dilakukan sebuah kumpulan suporter untuk bisa mendukung klub idolanya. Mulai dari menggunakan atribut bernuansa klub dukungan, menyanyikan yel-yel pembakar semangat saat pertandingan, dan masih banyak lainnya.
Sayangnya, terkadang rasa kecintaan yang terlalu berlebihan terhadap sebuah klub, tidak jarang membuat mereka melakukan hal-hal nekat. Mulai dari tindakan pengerusakan, penganiayaan, hingga pembunuhan.
Berikut INDOSPORT menghadirkan beberapa klub sepakbola di dunia yang memiliki kumpulan suporter yang tercatat pernah melakukan tindakan-tindakan nekat yang seharusnya tidak pernah terjadi:
1. Newell's Old Boys
Newell's Old Boys merupakan sebuah klub sepakbola asal Argentina. Klub ini berdiri sejak 3 November 1903 dan namanya diambil dari salah satu legenda sepakbola negeri asal tari tango tersebut, Isaac Newell.
Sebagai sebuah klub yang cukup tua di Argentina, Newell's Old Boys ternyata memiliki kumpulan suporter yang cukup terkenal dengan aksi kekerasan.
Salah satu contohnya yang terkenal dan menjadi salah satu bagian sejarah klub adalah ketika mereka menghadapi San Lorenzo de Almagro pada 27 Oktober 1946.
Dikutip dari buku The Sociology of Sport and Physical Education karya Anurag Saxena, saat itu kedua tim bermain imbang 2-2. Tiba-tiba pada menit ke-89, sejumlah suporter Newell's Old Boys masuk ke dalam lapangan dan mengincar wasit pertandingan, Osvaldo Cossio.
Salah satu fans bahkan berhasil mencekek leher Osvaldo menggunakan ikat pinggang. Beruntung, Osvaldo berhasil diselamatkan dan pertandingan pun harus dihentikan.
Kabarnya tindakan suporter Newell's Old Boys kepada Osvaldo dilatarbelakangi kekecewaan mereka pada keputusan wasit, setelah sang pengadil lapangan menganulir gol ketiga yang dicetak oleh pemain Newell's Old Boys.
2. Suporter Kota Kolkata
Dalam kompetisi Liga India, terdapat dua klub yang merupakan rival satu kota, yakni Mohun Bagan dan East Bengal. Pertemuan kedua kesebelasan ini pun sering dikenal dengan Derby Kolkata.
Layak pertandingan rival satu kota, setiap pertandingan kedua klub ini pun selalu sengit. Pasalnya, masing-masing ingin membuktikan diri sebagai klub terbaik di Kolkata.
Sayangnya, persaingan kedua tim di lapangan hijau juga berujung pada kebencian antar pendukung kedua kesebelasan. Tercatat, beberapa kali pertandingan antara Mohun Bagan dan East Bengal diwarnai insiden perkelahian kedua pendukung di luar lapangan.
Pada 1980 silam, sempat terjadi insiden perkelahian pendukung kedua kesebelasan yang berujung pada kematian terhadap 16 orang dan puluhan orang luka berat.
Kejadian yang sama pun kembali terjadi pada 2012 lalu. Parahnya, dalam pertandingan tersebut, salah seorang pemain Mohun Bagan, Syed Rahim Nabi menjadi korban lemparan batu dan membuat kepalannya berlumuran darah.
3. Vasco da Gama
Sebuah klub asal Brasil yang bermarkas di Rio de Janeiro, Vasco da Gama merupakan salah satu klub yang terkenal memiliki banyak suporter garis keras.
Tidak jarang, suporter klub bentukan 1898 silam tersebut nekat melakukan tindakan kekerasan apabila kecewa dengan hasil yang didapat Vasco da Gama.
Salah satu tindakan nekat yang pernah dilakakan suporter Vasco da Gama pernah terjadi pada 2013 lalu, satu tahun sebelum Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.
Saat itu, Vasco da Gama melakoni laga penting melawan Atletico Paranaense. Disebut penting karena bila kalah dalam pertandingan itu, Vasco da Gama dipastikan terdegradasi.
Menjelang menit-menit akhir pertandingan, tindakan kekerasan pun mulai dilakukan suporter Vasco da Gama yang tertinggal 0-1. Beberapa di antara mereka bahkan menggunakan perlengkapan seperti tongkat besi untuk memukuli suporter Atletico.
Saking parahnya kondisi perkelahian suporter kedua kesebelasan tersebut, sebuah helikopter pun harus didatangkan ke lapangan pertandingan guna membawa para korban ke rumah sakit.
Dilansir dari Mirror, satu orang suporter Atletico dilaporkan menjadi korban tewas dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.
4. Barcelona
Siapa penggemar sepakbola yang tidak mengenal klub asal Spanyol, Barcelona? Klub yang ditempati oleh Lionel Messi tersebut merupakan salah satu klub yang memiliki banyak prestasi, tidak hanya di Spanyol, namun juga di Eropa.
Sayangnya, di balik rentetan prestasi yang mereka sudah raih, Barcelona ternyata merupakan sebuah klub yang memiliki suporter nekat.
Legenda sepakbola Portugal, Luis Figo, pernah merasakan perlakuan buruk yang dilakukan suporter La Blaugrana kepada dirinya.
Kejadian itu sendiri terjadi pada 2002 silam. Saat itu Figo yang sebelumnya merupakan pemain Barcelona kembali ke Camp Nou menggunakan jersey Real Madrid, rival abadi mereka.
Sepanjang pertandingan, setiap Figo membawa bola, para suporter Barcelona secara serempak menyoraki dirinya. Puncaknya, ketika hendak melakukan tendangan sudut, salah satu suporter Barca secara tiba-tiba melempar potongan kepala babi ke arah Figo.
5. Rivel Plate
Newell's Old Boys ternyata bukan satu-satunya klub asal Argentina yang terkenal memiliki suporter garis keras. Nyatanya, River Plate juga merupakan klub asal negara Diego Maradona yang suporternya paling sering melakukan tindak kekerasan.
Beberapa kali headlines surat kabar Argentina memberitakan mengenai tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan suporter klub pertama Hernan Crespo tersebut.
Salah satunya terjadi pada 2002 silam, di mana insiden penembakan terhadap seorang suporter Boca Juniors yang diduga dilakukan oknum suporter River Plate, saat pertandingan berlangsung. Akibat aksi itu, pihak penyelenggara pertandingan memutuskan untuk menghentikan laga.
Dua tahun berselang tindakan kekerasan suporter River Plate kembali terulang. Kali ini, aksi mereka lakukan dengan menyergap bus yang ditumpangi sejumlah suporter Newell's Old Boys. Kejadian itu sendiri menyebabkan kematian dua orang suporter Newell's Old Boys dan lainnya luka-luka.