5 Ulah Anarki dari Fans Legia Warsawa
Di Polandia, Legia Warsawa merupakan salah satu klub sepakbola terbaik yang beberapa kali meraih gelar juara. Tercatat klub bentukan 1916 silam tersebut sudah 11 kali menjuarai Liga, ditambah 18 gelar juara Piala Polandia.
Namun sayang, dibalik kesuksesan klub tersebut, Legia kerap memiliki nama buruk, tidak hanya di Polandia, tetapi juga di seluruh Eropa. Hal itu pun terjadi lantaran ulah para fans mereka.
Ya, fans garis keras Legia sudah dikenal sebagai salah satu fans klub sepakbola yang kerap melakukan aksi tidak terpuji. Mulai dari berkelahi dengan fans lainnya, sampai tindakan menghina berbau rasis.
Tidak jarang, aksi fans tersebut pun membuat pihak klub merasakan kerugian, seperti denda hingga hukuman dilarang bertanding.
Saking mengerikannya, tindakan-tindakan yang dilakukan fans Legia tersebut, dalam pertandingan melawan Madrid pada Rabu (19/10/16) nanti akan mendapat pengawalan ketat petugas keamanan.
Dilansir dari Marca, sebanyak 1500 petugas kepolisian akan ditempatkan guna menjaga keberlangsungan pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu.
Tidak hanya itu, nantinya dari 3500 tiket yang dijual untuk fans Legia, pihak keamanan akan mengecek satu per satu data penonton, guna mencegah fans yang sering berbuat ulah bisa masuk ke stadion.
Dalam kesempatan ini, INDOSPORT pun coba hadirkan beberapa tindakan-tindakan negatif yang kerap dilakukan fans Legia Warsawa, yang akhirnya membuat mereka kerap terkena sanksi dan dilarang menonton pertandingan:
1. Legia Warsawa vs Zorya Lugansk
Menjadi salah satu fans klub sepakbola yang sering berbuat ulah, tentunya fans Legia tidak diragukan lagi keberaniannya.
Tidak hanya berulah saat berada di kandang, Legia juga kerap berani berbuat ulah saat berada di kandang lawan.
Hal itu terbukti ketika Legia melakoni laga tandang melawan wakil Ukraina, Zorya Luhansk dalam lanjutan kualifikasi Liga Europa 2015/16 pada 28 Agustus 2015.
Dilansir dari beberapa foto Dailymail, sejumlah fans Legia sempat terlibat perkelahian dengan fans Zorya pasca pertandingan.
Sejumlah polisi berseragam lengkap pun turun ke lokasi untuk menenangkan fans kedua kesebelasan.
Sebelum kedatangan polisi, sempat terlihat aksi saling lempar batu dan polisi sendiri sempat terlibat baku pukul dengan sejumlah fans.
2. Legia Warsawa vs FK Aktobe
Bukan hanya fans klub lain yang kerap menjadi sasaran target aksi-aksi dari fans Legia Warsawa. Tidak percaya? Lihat saja tindakan yang mereka lakukan pada Agustus 2014 lalu.
Saat itu, ketika tim kesayangannya meraih kemenangan 2-0 atas FK Aktobe, secara serentak sejumlah fans Legia membentangkan banner besar berbentuk babi yang mengenakan jas dan dasi, layaknya seorang pejabat.
Di belakang banner babi itu sendiri terdapat tulisan. "6 < 1, Football doesn't matter. Money does," yang apabila diterjamahkan, menjadi sepakbola bukanlah hal penting, tapi uang itu penting.
Aksi itu pun mereka lakukan sebagai bentuk protes fans Legia yang kecewa pada UEFA lantaran mendiskualifikasi mereka dari ajang Liga Europa. Padahal saat di babak kualifikasi, mereka membantai Celtic dengan skor 6-1.
Dilansir dari Guardian, keputusan badan tertinggi sepakbola Eropa itu mendiskualifikasi Legia karena memainkan pemain yang tidak terdaftar saat menghadapi Celtic.
3. Legia Warsawa vs Napoli
Pada 10 Desember 2015, salah satu sudut kota Naples, Italia yang merupakan wilayah klub Napoli sempat terjadi kehebohan.
Pasalnya, ketika matahari belum terbit, sebuah mobil yang dimiliki oleh fans Napoli dan terparkir di salah satu jalanan kota tersebut terbakar oleh api.
Dilansir dari The Hard Tackle, kejadian itu sendiri dilakukan oleh sejumlah fans garis keras Legia Warsawa. Tidak hanya membakar mobil, fans Legia itu pun memiliki pemilik mobil tersebut.
Di tempat terpisah, yakni di bandara Capodichino. Di sini, sejumlah fans Legia dan Napoli sempat terlibat perkelahian. Sebanyak tujuh orang pun harus ditahan dan diamankan oleh pihak kepolisian.
Kedatangan sejumlah fans Legia ke Naples sendiri lantaran tim kesayangan mereka akan menghadapi Napoli dalam lanjutan babak penyisihan Grup D Liga Europa 2015/16.
4. Legia Warsawa vs The New Saints
Selain terkenal karena kerap melakukan aksi-aksi perkelahian dengan fans klub lain, fans Legia Warsawa juga banyak dikenal sebagai salah satu pendukung yang paling rasis.
Ketika pertandingan, tidak jarang mereka kerap mendendangkan yel-yel yang mengejek fans dan pemain klub lawan.
Beberapa kali mereka pun mendapat teguran dari UEFA. Terakhir, pada Agustus 2013 lalu, pihak klub dikenakan denda sebesar 30 ribu Euro (lebih dari Rp 430 juta), setelah mereka terbukti melakukan tindakan rasis.
Kejadian itu sendiri terjadi ketika Legia menjamu wakil Wales, The New Saints, dalam lanjutan kualifikasi Liga Europa musim 2015/16.
Selain dikenai sanksi denda, Legia juga mendapat hukuman bertanding tanpa dukungan fansnya di dua laga.
5. Legia Warsawa vs Borussia Dortmund
Partai pertama babak penyisihan Grup F Liga Champions 2016/17, Dortmund mengawalinya cukup baik. Berkelana jauh ke Polandia, markas Legia Warsawa, Die Borussen sukses membawa pulang tiga poin, usai membantai mereka 6-0.
Sayangnya, kemenangan mudah Dortmund itu ternyata memicu kemarahan dari para fans Legia, yang tidak terima klub kesayangannya dipermalukan.
Dengan menggunakan masker untuk menutupi wajahnya, para fans garis keras Legia mulai menyerang fans Dortmund yang ada di Stadion Pepsi Arena. Beberapa diantara mereka bahkan ada menyemprotkan cairan gas air mata.
Tidak hanya fans Dortmund, sejumlah petugas keamanan stadion pun turut menjadi korban. Parahnya, disaat petugas tersebut kesakitan menutup matanya yang terkena gas air mata, tubuh mereka jadi sasaran tendangan dan pukulan fans Legia.
Akibat aksi tersebut pun membuat UEFA mulai melakukan investigasi dan Legia pun terancam terkena sanksi denda dan bisa jadi melanjutkan pertandingan tanpa kehadiran pendukung.