Lin Liangming, Pesepakbola Asal China Masa Depan Real Madrid
Beberapa bulan lalu, Los Galacticos menolak tawaran transfer dari Hebei China Fortune senilai 10 juta euro atau jika dirupiahkan menjadi Rp140 miliar untuk pemain muda mereka, Lin Lianming. Publik pun dibuat bertanya-tanya perihal kengototan Madrid mempertahankannya dari tawaran yang nilainya tidak sedikit itu.
Lin Liangming dibeli Madrid dari Guangzhou R&F dengan mahar 300ribu poundsterling 'saja' atau sekitar Rp14 miliar satu tahun silam. Ini artinya, dalam waktu 12 bulan harga pemain berusia 19 tahun itu melonjak tajam mencapai 330 persen.
Madrid menolak melepas Liangming meski mendapat tawaran dengan nilai besar.
Beberapa pendapat muncul mengomentari keengganan Los Blancos melepas Liangming, salah satunya adalah demi kepentingan marketing. Seperti diketahui, sudah menjadi hal yang lumrah bagi klub sepakbola, terutama di Eropa, yang tergiur dengan pasar Asia.
Tapi dengan geliat kompetisi yang semakin ketat dalam beberapa tahun belakangan ini, dimana Atletico Madrid dan Sevilla kerap menjadi batu sandungan Madrid mau pun Barcelona, agaknya terlalu naif jika tim sekelas El Real rela menahan kepergian Liangming, jika memang talentanya tidak hebat-hebat amat.
Lagipula, dengan kekuatan finansial dan daya tarik pasar yang besar, Real Madrid bisa saja mendatangkan lusinan Lin Liangming lain dari China. Keputusan manajemen klub untuk memagari Liangming dari tawaran Rp140 miliar praktis menepis anggapan jika klub besutan Zinedine Zidane itu lebih mementingkan sisi marketing ketimbang teknis.
Tergabung bersama Real Madrid II atau Castilla, Liangming musim 2016/17 ini sudah bermain sebanyak 91 menit (via soccerway). Dia tampil di tiga laga, di mana satu diantaranya ia jalani sebagai starter.
Hanya bermain di tiga laga dari total 19 pertandingan Segunda Byang dijalani Castilla mungkin perolehan yang tidak istimewa. Tapi hal itu dinilai wajar karena baru di tahun ini lah ia masuk ke Castilla (sebelumnya ia tergabung bersama Real Madrid Juvenil, skuat muda yang dihuni mayoritas pemain akademi klub.
Sejauh ini, Liangming berhasil menunjukkan performa serta potensi yang apik. Kelebihannya adalah bisa bermain direct football, kecepatan atau pace yang baik, dan lincah dalam membawa bola. Gaya bermainnya mirip dengan Cristiano Ronaldo ketika masih berseragam Sporting Lisbon dan Manchester United.
Lin Liangming boleh saja baru mengoleksi tiga penampilan bersama Castilla. Tapi dua penampilannya di UEFA Youth League musim lalu sangat menyita perhatian. Dia cepat, tanpa kompromi, dan tidak seperti kebanyakan pesepakbola Asia, kemampuan fisiknya dikenal di atas rata-rata pemain seusianya.
Real Madrid pernah memberikan kredit tersendiri kepada Liangming. Menurut tim ibu kota Spanyol itu, Liangming sangat baik dalam menyerang.
"Dia (Liangming) adalah pemain yang dibekali dengan teknik mumpuni, sanggup merusak keseimbangan lawan kapan pun ia mau. Dia memiliki kekuatan, kecepatan, baik dengan atau tanpa bola, sangat baik dalam menyerang. Visi bermainnya sangat istimewa dan sentuhan bolanya di atas rata-rata," tulis Real Madrid dalam pernyataan resmi beberapa bulan lalu.
Mantan pemain Madrid tahun 2000-2005 yang kini menjabat sebagai pelatih kepala Castilla tahu betul kualitas Liangming. Saat dirinya dipromosikan ke Castilla dari Real Madrid Juvenil, ia membawa serta Liangming karena terkesima dengan potensi dan talenta pemain kelahiran Guangdong tersebut.
Masih terlalu dini untuk menilai bakat Liangming. Dirinya masih harus membuktikan kualitasnya dari Castilla. Tapi penolakan Madrid untuk melepasnya di angka Rp140 miliar patut dinanti timbal baliknya bagi El Real.
Dipenuhi dengan pemain-pemain 'matang' seperti Karim Benzema, Gareth Bale, Alvaro Morata, dan lain-lain, andai Liangming benar-benar bisa menembus skuat utama, maka ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi China yang tengah membangun revolusi sepakbola.