Perpanjang Kontrak, Bayu Gatra Ingin Pensiun di MU
Setelah sempat dikait-kaitkan dengan sejumlah klub di Indonesia, belum lama ini Bayu Gatra telah memutuskan untuk menambah kontraknya selama satu musim penuh.
Rupanya, Bayu Gatra memiliki harapan dengan keputusannya untuk bertahan dengan MU, yaitu ia ingin menjadi legenda di klub berjuluk Sapeh Kerap tersebut atau dengan kata lain, dapat dipastikan Bayu juga ingin pension di MU.
"Kalau bisa, saya ingin menjadi legenda di Madura, dengan bermain selama mungkin dan memberi prestasi besar," ujar Bayu Gatra.
Impian itu memang sudah dipendamnya sejak lama, terutama ketika pertama kali mentas ke level tertinggi kala bermain di Kalimantan Timur.
Sejak berusia 15 tahun, Bayu meniti karier sepakbola di klub sekitar tanah kelahirannya. Dua musim bermain di Persid Jember, lalu berlanjut di Persekap Pasuruan.
Bakat luar biasa itu pun kemudian terendus oleh Persisam Samarinda dengan memproyeksikan namanya dalam tim U-21 untuk berlaga di ISL U-21 musim 2011 lalu.
Bayu Gatra, pemain sayap milik Madura United.
Tak butuh waktu lama, Bayu kemudian dipromosikan dan akhirnya menjadi tulang punggung tim asuhan Nilmaizar saat menukangi Putra Samarinda di kompetisi ISL musim 2014.
"Sebenarnya saya ingin bermain yang lama di Samarinda. Tapi ternyata klubnya dijual ke Bali dan saya ikut kesana," ungkapnya.
Harapan serupa pun kemudian muncul seiring kepindahannya bersama Pusam dan berganti nama menjadi Bali United di tahun 2015.
Namun, kariernya hanya satu tahun di Pulau Dewata, meski menampilkan performa gemilang ketika berlaga di dua laga ISL (sebelum kompetisi terhenti) dan berlanjut ke Turnamen Sunrise of Java Cup dan Piala Presiden.
"Singkatnya, karier saya di Bali bukan karena faktor ketidakharmonisan kepada pelatih atau manajemen. Tapi, karena disana sulit bagi saya adaptasi, karena jarangnya masjid untuk menjalankan ibadah," tutupnya.