Faiz Subri Disebut Sebagai 'Panadol' Sepakbola Malaysia
Laman agendadaily.com menjadikan kalimat 'Kemenangan Faiz 'Panadol' untuk bolasepak negara' sebagai judul besar yang diangkat dari pernyataan salah satu tokoh sepakbola Malaysia, Tan Sri Annuar Musa, menanggapi keberhasilan Faiz Subri di gala penghargaan The Best FIFA Football Awards 2016.
Kemenangan Faiz Subri diharapkan bisa menjadi obat bagi kondisi sepakbola Malaysia yang tengah alami krisis.
Mantan Presiden Klub Kelantan FA (Kafa) itu mengatakan bahwa kemenangan yang diraih pemain 29 tahun itu bukan hanya menjadi pembelajaran besar bagi para pemain lokal, melainkan juga menjadi motivasi bagi organisasi sepakbola Malaysia.
"Selamat untuk kemenangan Mohd Faiz. Dia telah berhasil membawa mengharumkan nama Malaysia dan diharapkan prestasinya dapat menjadi 'Panadol' untuk meningkatkan kinerja sepakbola nasional," kata dia.
"Jika Mohd Faiz bisa mencapai panggung, bukan tidak mungkin hal itu bisa ditiru oleh pemain lainnya," tuntasnya.
Mantan Presiden Klub Kelantan FA (tengah), Tan Sri Annuar Musa.
Kata 'Panadol' yang diungkapkan Annuar Musa sendiri bisa diartikan sebagai obat bagi kondisi sepakbola Malaysia yang saat ini tengah dirundung krisis, baik dari segi prestasi maupun dari sisi finansial.
Sementara bagi masyarakat Indonesia, kata 'Panadol' dikenal sebagai merk obat pereda sakit kepala yang termasuk dalam golongan analgesik (non-opioid) dan antipiretik keluaran Sterling yang berfungsi mengurangi nyeri dan meredakan demam.
Diakui, kondisi sepakbola Malaysia memang tengah mengalami kemunduran. Hal itu tercermin dari prestasi yang diraih Tim Nasional Malaysia di ajang Piala AFF 2016 lalu. Malaysia tidak dapat berbicara banyak setelah gagal menembus fase penyisihan grup B lantaran kalah bersaing dengan Vietnam dan Myanmar.
Krisis tersebut membuat klub-klub tersebut kesulitan untuk menunaikan kewajibannya dalam membayar gaji pemain hingga pelatih yang mereka kontrak. Beberapa klub juga dikabarkan harus mengencangkan ikat pinggang dalam pengelolaan finansial klub untuk mempertahankan eksistensi mereka mengikuti kompetisi.
Faiz Subri sendiri berhasil meraih penghargaan FIFA Puskas Award 2016 setelah gol cantiknya ke gawang Pahang FA saat membela Penang FA di Liga Super Malaysia pada 16 Februari 2016 terpilih sebagai gol terbaik di ajang The Best FIFA Football Awards 2016.
Dari hasil voting, Faiz meraih suara terbanyak, sebesar 59,46 persen suara. Sementara pesaingnya, Marlone memndapatkan 22,86 persen suara, sedangkan 10,01 persen suara sisanya menjadi milik Daniuska Rodriguez.