Parade 5 Penyerang Gagal Barcelona Sepanjang Sejarah
Jika berbicara tentang Barcelona, tentu nama-nama bintang seperti Lionel Messi, Gerard Pique, Neymar, Andres Iniesta, dan lainnya tersemat dalam ingatan kita.
Seperti halnya Real Madrid, Barcelona diisi oleh pemain-pemain pilihan yang berlabel bintang di setiap lininya. Tidak setiap pesepakbola dapat bermain untuk El Barca karena mereka hanya memilih yang terbaik saja.
Trio MSN menjadi trio penyerang mematikan Barcelona saat ini.
Pada zaman sepakbola modern saat ini, lini depan Barcelona diisi oleh pemain mematikan dengan julukan MSN (Messi-Suarez-Neymar). Ketiga pemain tersebut memiliki rekor gol di atas rata-rata dan menjadi momok mengerikan di depan gawang. Dari 89 laga yang dilakoni trio tersebut, mereka telah mencatatkan 63 gol disemua kompetisi.
Namun tahukah kalian, bahwa sebelum era MSN, Barcelona memiliki penyerang gagal yang dicap sebagai striker terburuk yang pernah mereka miliki. Berikut INDOSPORT akan melampirkan 5 nama tersebut, dilansir dari Sportskeeda.
1. Santiago Ezquerro
Ketika bergabung dengan Barcelona, Santiago Ezquerro terbilang striker veteran di La Liga Spanyol. Performa yang ia tunjukkan di Athletic Bilbao selama 7 musim (1998-2005) lah yang membuat Blaugrana kepincut.
Ezquerro berusia 28 tahun saat berseragam Barcelona dengan status bebas transfer. Namun malang, striker yang kini sudah berusia 40 tahun tersebut gagal menunjukkan tajinya karena sang calon megabintang, Lionel Messi tengah bersinar.
Santiago Ezquerro tidak mendapat kesempatan bermain karena Lionel Messi.
Dalam 12 pertandingan yang dilakoni bersama Barcelona, Ezquerro hanya berhasil melesakkan 2 gol di musim pertamanya, dan hanya bermain selama 469 menit di atas lapangan dengan jersey Barcelona.
Minimnya jatah bermain membuat Ezquerro meminta Blaugrana untuk melepasnya secara gratis. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh manajemen Barcelona dan membuat dirinya tidak mengikuti kompetisi bersama El Barca.
Permintaan transfer pun akhirnya diberikan oleh Barcelona di tahun 2008 dan dirinya bergabung dengan Osasuna. Bersama klub Spanyol tersebut, ia hanya bermain selama 10 kali dan mencetak 1 gol. Ia pun akhirnya memutuskan untuk pensiun di umurnya yang ke-33 pada bulan Juli 2009.
2. Jeffren Suarez
Pemain asal Venezuela ini pindah ke Spanyol ketika umurnya masih 15 tahun dan bergabung dengan klub muda Barcelona. Ia bermain secara penuh bersama Barcelona B selama tiga musim, dan sempat merasakan degradasi ke Segunda Division.
Suarez sempat mendapat panggilan ke skuat utama oleh Pep Guardiola karena menjalani sesi pramusim yang cukup baik. Namun, ia tidak mampu mengulang kehebatannya di atas lapangan ketika dipercaya dalam skuat utama.
Jeffren Suarez sempat satu lapangan bersama Ibrahimovic di Barcelona.
Tiga musim berseragam Barcelona senior (2009-2011), Suarez hanya mampu melesakkan 3 gol dari 22 kesempatan yang diberikan kepadanya. Hingga pada akhirnya manajemen Barcelona mempersilakan dirinya untuk hengkang dan bergabung dengan klub asal Portugal, Sporting Lisbon (2011).
Tiga tahun bersama Sporting Lisbon (2011-2014) Suarez kembali mencoba peruntungan di Spanyol bersama Real Valladolid. Kini, pemain berusia 29 tahun tersebut bermain untuk klub Belgia KAS Eupen di Jupiler Pro League.
3. Maxi Lopez
Lagi-lagi Barcelona membeli pemain yang berasal dari klub Argentina, River Plate. Maxi Lopez menjadi pilihan Barcelona untuk menambah daya gedor di lini serang pada tahun 2005 lalu.
Ia dibeli dengan harga 5,5 juta poundsterling atau setara dengan Rp91 miliar. Lopez dinilai sebagai salah satu pesepakbola muda berbakat, karena ketika masih berusia 17 tahun, Maxi Lopez mampu menorehkan 17 gol sejak debut bersama tim senior River Plate.
Maxi Lopez yang kini berseragam Torino, dulu sempat menjadi bagian dari klub raksasa Spanyol, Barcelona.
Namun, sejak bergabung dengan Blaugrana, Maxi Lopez kesulitan untuk menembus tim utama skuat asuhan Frank Rijkaard. Ia hanya mampu menorehkan 2 gol dalam 19 kesempatan yang diberikan.
Gagal menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang andal, Maxi Lopez pun akhirnya dilepas ke FC Moscow di tahun 2007, hingga saat ini ia tengah melanjutkan kariernya di Serie A Italia bersama Torino.
4. Alfonso Perez
Pemain kelahiran 26 September 1972 silam ini sebelumnya merupakan pemain akademi Real Madrid. Alfonso Perez tidak mampu bersaing dengan penggawa-penggawa Los Blancos hingga akhirnya harus berkarier bersama Real Betis.
Selama periode 5 tahun di Real Betis (1995-2000), Alfonso berhasil menarik minat Barcelona, yang pada saat itu juga harus kehilangan salah satu pemain bintangnya, Luis Figo ke Real Madrid.
Alfonso Perez bersama Pep Guardiola dalam balutan seragam El Barca.
Hampir senasib dengan Maxi Lopez, karier pemain berusia 44 tahun ini hanya bertahan selama dua musim saja. Pada masa dua musim tersebut, Alfonso hanya menorehkan 2 gol dari 29 laga bersama Barcelona.
Ia harus menjadi pemain pinjaman bagi kubu klub asal Prancis, Marseille, hingga pada akhirnya Barcelona mengembalikan Alfonso ke Real Betis pada tahun 2002. Alfonso Perez mengakhiri karier sepakbolanya di klub Real Betis di tahun 2005 dan mencatatkan 98 gol sepanjang kariernya.
5. Javier Saviola
Javier Saviola merupakan pemain asal Argentina yang dibeli Barcelona dari klub River Plate tahun 2001 silam. Saviola sebelumnya dibanderol dengan harga yang cukup besar, yaitu 35 juta euro atau setara dengan Rp495 miliar.
Datang dengan ekspektasi yang cukup tinggi sebagai pesepakbola muda terbaik di dunia, ia gagal menunjukkan performa gemilang di River Plate.
Pada tiga musim pertama, pemain yang kini berusia 35 tahun berhasil menorehkan 21 gol, 20 gol, dan 19 gol dari tiga kompetisi yang diikuti Barcelona (La Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions).
Saviola tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya bersama Barcelona.
Tidak puas dengan performa Saviola, pemain yang sempat dijuluki sebagai penerus Diego Maradona tersebut harus rela dirinya dipinjamkan ke beberapa klub.
Pemain yang menyatakan pensiun pada 3 April 2016 lalu, sempat merasakan Liga Prancis bersama AS Monaco. Ia sempat kembali ke Spanyol, namun melanjutkan karier sepakbolanya bersama Sevilla.
Ketika dipinjamkan, performa Saviola belum juga mampu menarik perhatian pelatih Blaugrana, Frank Rijkaard. Pada akhirnya, pesepakbola kelahiran 11 Desember 1981 'dibuang' ke rival Barcelona, Real Madrid secara gratis.
Saviola 'dibuang' ke Real Madrid secara gratis dari Barcelona.