3 Pemain Top Juventus yang Pernah Berseragam Napoli
Publik San Paolo akan kembali kehadiran musuh besar mereka kala tim kesayangannya, Napoli, berhadapan dengan Juventus di pekan ke-30 Serie A Italia. Mereka tentu sudah mewanti-wanti laga ini karena bakal kedatangan pemain yang dianggapnya sebagai pengkhianat, Gonzalo Higuain.
Beberapa musim sebelumnya, striker berdarah Argentina itu merupakan salah satu idola di San Paolo, markas Napoli. Kepiawaiannya dalam merobek pertahanan lawan membuat dirinya dielu-elukan oleh fans setia sebagai pahlawan.
Namun petaka hadir tatkala manajemen klub mengiyakan tawaran dari Juventus untuk memboyong eks Boca Juniors dan Real Madrid itu ke Juventus Stadium. Dalam sekejap, status idola dan pahlawan luntur. Higuain pun dicap sebagai musuh utama seantero Kota Naples.
Kepindahan Higuain ke Juve dinilai sebagai bentuk pengkhianatan karena rivalitas kedua tim dalam beberapa musim belakangan ini. Tapi sebelum Higuain, sudah ada beberapa nama tenar lainnya yang pernah membela Napoli.
Menariknya, dari banyak pemain tersebut, ada sejumlah nama yang justru menemukan form terbaiknya di La Vecchia Signora usai ditransfer dari Il Partenopei. Berikut INDOSPORT merangkumnya dalam tiga pemain top Juventus yang pernah merumput bersama Napoli.
1. Jose Altafini
Tahun 60-an, jauh sebelum Maradona menguasai Italia, ada satu pemain Amerika Latin yang telah lebih dulu 'menjajah' Serie A. Striker tersebut bernama Jose Joao Altafini.
Hijrah ke Italia musim 1958/59 dan bergabung bersama AC Milan, Altafini langsung menyita perhatian dengan aksi memukaunya. 7 tahun bersama Rossonerri, atakante asal Brasil itu diboyong ke Napoli.
Di San Paolo, performanya tidak mengendur, dan malah semakin menjadi-jadi. Di musim perdananya (1965/66) bersama Napoli, ia membukukan 13 gol dari 34 pertandingan di Serie A. Catatan golnya ia perbaiki di musim berikutnya menjadi 15 gol dari 27 penampilan.
Selama 7 tahun membela Napoli, ia bermain sebanyak 180 kali dan berhasil mencatatkan 69 gol. Tak pelak dirinya didaulat menjadi idola di San Paolo berkat raihan impresifnya itu.
Tahun 1972, saat Altafini tengah menikmati kariernya, ia memilih untuk hijrah ke Juventus. Kabarnya, gaji yang lebih menarik membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk hengkang berkostum hitam-putih khas tim asal Turin tersebut.
Selama empat tahun membela La Vecchia Signora, Altafini berhasil menorehkan 29 gol dari 90 penampilan. Rataan satu gol per tiga pertandingan bukan hal buruk mengingat usianya yang semakin menua kala itu.
2. Dino Zoff
Italia terkenal dengan kiper hebatnya. Tim Nasional Gli Azzurri seakan tak pernah kehabisan stok penjaga gawang dari waktu ke waktu.
Masa depan Italia pun terjamin dengan hadirnya sosok Gianluigi Donnarumma yang digadang-gadang bakal menggantikan figur Gianluigi Buffon sebagai kiper utama Timnas.
Sebelumnya, ada Gianluca Pagliuca, Massimo Taibi, Carlo Cudicini, Christian Abiati, atau Angelo Peruzzi. Lalu ada juniornya seperti Mattia Perin dan Salvatore Sirigu.
Jauh sebelumnya, ada satu talenta terbaik di bawah mistar gawang atas nama Dino Zoff. Kehebatannya bahkan diyakini banyak orang lebih daripada Buffon.
Selama berkarier, Zoff telah meraih satu gelar Piala Dunia, satu gelar Piala Champions (Liga Champions), 6 trofi Scudetto, dua Coppa Italia, dan satu Piala Euro. Seluruhnya ia rengkuh kala berseragam Juventus dan Timnas Italia.
Menariknya, sebelum menjadi legenda di Juventus, Zoff merupakan andalan Napoli. Tahun 1963, Mantova membelinya dari Udinese dan bermain selama kurang lebih empat musim. lalu pada musim 1967/68, Napoli yang tengah naik daun memboyongnya ke San Paolo.
Lima musim membela Napoli, Zoff mencatatkan 143 penampilan. Hebatnya, 70 laga diantaranya dilalui tanpa kebobolan, atau nyaris setengah dari total penampilannya bersama Napoli. Selama itu pula, ia hanya kebobolan 112 kali.
Saat kariernya tengah menuju puncak, lagi-lagi, Juventus membajaknya. Namun ada yang menarik di sini karena kedua tim melakukian trading atau menukar. Saat Napoli melepas Zoff ke Juventus dengan mahar 153 ribu pounsterling (Rp2,5 miliar kurs saat ini), Juve memberikan Pietro Carmignani ke Napoli sebagai kompensasi. Kabarnya, Si Nyonya Tua memberikannya secara cuma-cuma.
Beruntung, penampilan Pietro Carmignani tidak mengecewakan, dan cenderung sama baiknya. Dari 143 penampilan bersama Napoli, Carmignani hanya kebobolan 127 kali, dan membukukan cleansheets di 61 pertandingan.
3. Ciro Ferrara
Sama halnya dengan posisi kiper, lini pertahanan juga menjadi trademark tersendiri bagi Italia. Sebut saja Alessandro Nesta, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta, atau Fabio Cannavaro, kesemuanya merupakan jantung pertahanan Gli Azzurri.
Napoli bisa bangga pernah memiliki Ciro Ferrara, bek tangguh yang justru mendapat status legenda kala berseragam Juventus. Sebagai produk asli Kota Naples, sedikit aneh ketika ada pesepakbola menasbihkan namanya sebagai legenda di La Vecchia Signora, namun sejarah telah mencatatnya.
Hanya ada dua klub yang pernah Ferrara bela, yakni Napoli dan Juventus. Kedua klub tersebut mempunyai kesan masing-masing bagi pria berusia 50 tahun itu.
11 tahun membela Napoli, total tiga gelar bergengsi ia berikan, yakni dua Scudetto dan satu buah Piala UEFA (Liga Europa). Selama itu pula, 12 gol ia sumbangkan dari 276 penampilannya di semua kompetisi bagi Napoli.
Ferrara lalu hijrah ke Juventus tahun 1994/95. Sama-sama bermain selama 11 musim, total gelar yang ia berikan di sana jauh lebih banyak, yakni 5 gelar Liga Italia, satu gelar Liga Champions, satu Piala Italia, satu Piala Super Italia, dan satu trofi Piala Intercontinental.