3 Pemain yang Bisa Ganti Carlton Cole di Persib Bandung
Masa depan Carlton Cole di Persib Bandung nampaknya tak akan bertahan lama. Belum impresifnya penampilan eks striker Chelsea dan West Ham United itu membuat manajemen klub berencana melepasnya di putaran kedua dan harus segera mencari pengganti sepadan.
Tidak hanya masalah penampilan di atas lapangan, kondisi kebugaran pemain berkebangsaan Inggris itu sangat mengecewakan. Pelatih Persib, Djajang Nurdjaman semakin gerah melihat Cole gagal tunjukkan kualitas fisik yang mumpuni.
"Cole tidak dimainkan lagi-lagi (lawan Semen Padang) karena masalah kebugaran fisik. Saya juga tidak tahu kapan dia akan benar-benar siap. Kalau terus menerus seperti ini, ya pastinya putaran kedua nanti harus dilepas agar ada perubahan," ujar pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut, dikutip dari Pikiran Rakyat.
Hingga pekan ke-6 Gojek Traveloka Liga 1 musim ini, Cole hanya bermain sebanyak 2 kali. Idola publik Upton Park (bekas markas West Ham) ini pun hanya turun dari bangku cadangan dengan durasi bermain kurang dari 30 menit di setiap laga.
Bukan hanya Djajang, suporter Maung Bandung yang dikenal dengan nama Bobotoh pun akhirnya mengutarakan komentarnya. Agus Rahmat misalnya, mulai mempertanyakan kualitas Cole yang tak kunjung keluar di Persib.
"Pertanyaan bobotoh, mau sampai kapan menunggunya? Seharusnya Cole sebagai pemain bintang bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya, tapi kenyataannya kan tidak" tukas pria yang akrab disapa Gusdul seperti dikutip dari Vikingpersib.co.id.
Situasi ini mau tak mau harus disikapi manajemen klub untuk segera mencari pengganti yang lebih baik. Berikut ini INDOSPORT merangkum tiga pemain yang pantas, cocok, dan memiliki prospek cerah untuk menggantikan Carlton Cole.
1. Marko Livaja
Marko Livaja menjadi nama pertama yang dianggap pantas isi posisi Cole manakala Persib Bandung memutus hubungan kontrak. Padahal, Livaja bukan nama 'asing' bagi Maung Bandung.
Djajang Nurdjaman (Djanur) sudah mengetahui pemain ini ketika ia mencari ilmu di Inter Milan. Saat itu, ia mendapatkan rekomendasi dari pencari bakat klub raksasa Italia tersebut, bahkan mengaku awalnya terkesan dengan kepercayaan diri pemain asal Kroasia itu.
"Dia pede (percaya diri) sekali dan siap ikut seleksi. Kita lihat saja nanti bagaimana permainannya," kata Djanur.
Namun sayang, ketika menjalani proses seleksi bersama pemain asing lainnya, Willie Overtoom, Livaja dianggap tak sesuai dan penampilannya kurang cocok dengan strategi yang Djanur siapkan kompetisi sepakbola Indonesia.
"Engga mereka (Livaja dan Overtoom) jelek, jauh dengan harapan kita, tidak dicoret cuman tidak kita mainkan. Kita rugi besar lah," ujar Umuh seperti dikutip prfmnews.com.
Padahal sebenarnya Livaja memiliki rekam jejak yang cukup baik untuk seorang gelandang serang muda berusia 23 tahun. Memulai karier dari Inter, Livaja yang sempat dilirik oleh Juventus itu lantas bermain di sejumlah tim di Serie A Italia.
Kini, ia satu tim dengan Kevin Prince Boateng di UD Las Palmas. Agaknya Djanur menyesal sekali menggap remeh pemain yang unggul banyak dari Cole, setidaknya dalam hal versatility, usia, serta fisik.
2. Vitor Saba
Gelandang serang yang satu ini juga salah satu pemain yang jauh lebih layak ketimbang Cole di putaran kedua nanti. Meski bukan penyerang, kembalinya Sergio van Dijk dari cedera nanti praktis membuat Djanur bakal memilih pemain kreatif guna menemani Michael Essien dan Haryono di lini tengah.
Kisah mengenai Saba ini bakal membuat memori menyedihkan Bobotoh kembali terangkat. Pasalnya, meski sebenarnya agen Saba, Budi Liminto, sudah berusaha sekuat tenaga mendaratkan eks Brescia tersebut ke Bandung.
Namun karena masalah keluarga, Saba yang tinggal sejengkal lagi bergabung dengan Persib Bandung terpaksa mengurungkan niatnya. Padahal ia mengaku terkesan dengan atmosfer dan dukungan setia Bobotoh meski belum sama sekali bermain.
"Tidak ada masalah dengan harga, tapi alasan keluarga terutama istri yang mengandung membuat dia ingin main di klub yang dekat dengan keluarga. Saya sudah berusaha yang terbaik, tapi mohon maaf kali ini gagal mendaratkan Saba," jelas pria yang akrab disapa Budi.
Kini, Saba terdaftar di Fortuna Sittard, klub divisi dua Belanda, kompetisi yang diikuti oleh Stefano Lilipaly di SC Cambuur. Harganya pun relatif murah, yakni Rp1,5 miliar saja.
3. Salomon Kalou
Nama Kalou tiba-tiba saja mencuat usai keluar dari mulut dua pemain asing di Liga Indonesia, Didier Zokora dan Michael Essien. Keduanya seperti mengajak Kalou untuk lanjutkan karier di Tanah Air.
Kalou sendiri kini tengah bermain di Bundesliga 1 bersama klub sarat tradisi Jerman, Hertha Berlin. Menurut data dari transfermarkt, nilai jual gelandang serang berusia 31 tahun tersebut masih berada di kisaran 5 juta pounds, dan kontraknya pun baru akan berakhir 2020 mendatang.
Ketika masih berseragam Chelsea, Kalou sudah memberikan banyak gelar, baik domestik maupun level Eropa. Satu gelar Liga Champions, 4 Piala FA, satu Piala Liga dan tentunya satu trofi Liga Primer Inggris berhasil ia raih bersama The Blues.