6 Pemain Muslim di Eropa yang Menolak Minuman Beralkohol
FOOTBALL265.COM - Kurang lebih hampir tiga tahun yang lalu atau tepatnya di tahun 2017, striker Inter Milan, Romelu Lukaku menolak meraih penghargaan Man of the Match yang datang dari produk minuman Heineken. Produk minuman Heineken sendiri merupakan salah satu minuman alkohol ternama di dunia.
Karena salah satu sosok Muslim yang taat, pemain asal Belgia ini pun enggan menerima penghargaan tersebut.
Sehingga penghargaan ini diberikan kepada mantan rekan setimnya di Manchester United, Henrikh Mkhitaryan yang mampu tampil cemerlang dalam laga melawan Manchester City, di mana mereka menang dengan skor menjanjikan 2-0 pada pertandingan persahabatan di tahun yang sama.
Romelu Lukaku bukanlah pesepakbola Muslim pertama yang menolak minuman bir atau beralkohol untuk menjadi bagian perayaan atau penghargaan yang tercipta dalam sebuah pertandingan.
Ada juga beberapa pesepakbola Muslim yang taat dalam menjalankan agamanya seperti, playmaker Arsenal, Mesut Ozil, mantan gelandang serang Bayern Munchen yang kini bermain di Fiorentina, Franck Ribery, hingga pemain termahal milik Manchester United, Paul Pogba.
Cukup banyak pesepak bola yang seperti Lukaku bahkan ada yang sampai kesal dengan rekan setim maupun klub yang dibela karena menganggap dirinya tidak dihormati lantaran enggan untuk berdekatan dengan minuman alkohol tersebut.
Siapa sajakah mereka? Berikut ini INDOSPORT memberikan informasi lengkapnya:
Nicolas Anelka
Sudah bukan hal yang baru bagi setiap klub di Eropa yang merayakan gelar juara dengan berpesta bir usai pertandingan yang telah mereka lakoni.
Kegiatan ini berlangsung baik saat sang pemain masih berada di dalam lapangan, maupun di ruang ganti. Tak terkecuali, bagi Chelsea yang menjadi juara Liga Inggris di musim 2009/10 lalu.
Kala itu, sejumlah nama yang kini telah menjadi legenda, seperti Didier Drogba, Frank Lampard, Ashley Cole, dan John Terry dan rekan setim lainnya turut merayakannya dengan menenggak sebotol bir yang mereka pegang masing-masing.
Namun, salah satu pemain mereka yang tidak ikutan menenggak bir, tetapi ikut merayakan gelar juara adalah tandem Drogba kala itu, Nicolas Anelka.
Ya, striker asal Prancis ini memang salah satu pemain Muslim yang taat, sehingga ia tidak minum minuman yang mengandung alkohol itu dalam perayaan.
Karim Benzema
Rekan senegara Nicolas Anelka, Karim Benzema yang bermain bagi Real Madrid juga termasuk seorang Muslim yang taat dalam menjalankan agamanya.
Dilansir dari Bleacher Report, pemegang nomor punggung 9 di Los Blancos ini telah memegang teguh pendiriannya sejak kecil bersama keluarganya, untuk tidak meminum bir dan memakan daging babi di sepanjang hidupnya.
Oleh karena itu, sama halnya dengan Nicolas Anelka, jika Los Blancos memenangkan suatu kompetisi, seperti LaLiga Spanyol, Copa del Rey, ataupun Liga Champions, dan para pemain REal Madrid lainnya meminum bir, maka ia pun tidak akan mengikutinya.
Papiss Cisse
Striker asal Senegal yang kini perkuat klub asal Turki, Alanyaspo juga merupakan Muslim yang taat. Hal itu pernah ia buktikan saat masih membela klub yang melambungkan namanya, Newcastle United.
Mungkin, sedikit berbeda dengan cerita para pemain lainnya yang berkaitan dengan minum bir. Namun besar kemungkinan, Cisse juga tidak akan meminum minuman beralkohol tersebut.
Dilansir dari DailyMail, cerita kali ini mengatakan, jika Papiss Cisse pernah menolak Wonga sebagai bagian dari sponsor Newcastle United di musim 2012/13 lalu.
Sekadar informasi, Wonga merupakan sebuah situs dari perusahaan pinjaman uang serta salah satu perusahaan lintah darat yang menyedot uang dari kaum tidak mampu dan menurut Cisse, hal ini juga dilarang dalam agama yang dianutnya.
Tidak hanya Papiss Cisse, tetapi juga rekan setimnya kala itu, seperti Demba Ba, Papiss Cisse, Cheick Tiote, dan Hatem Ben Arfa.
Menariknya, Cisse juga kedapatan tengah berada di salah satu tempat perjudian Kasino saat kabar tentang dirinya menolak Wonga.
Namun, beredar kabar mengatakan jika striker berusia 32 tahun ini berada di Kasino tidak untuk bermain judi, melainkan untuk membicarakan jika dirinya menolak untuk mengenakan kostum Newcastle United jika ada sponsor Wonga.
1. Shkodran Mustafi
Kembali ke penolakan minuman bir, Shkodran Mustafi yang didatangkan Arsenal dari Valencia pada tahun 2016 juga pernah menolak untuk diwawancara oleh media.
Saat itu, Mustafi yang masih mengenakan seragam Valencia (besar kemungkinan wawancara terakhirnya di Valencia sebelum ke Arsenal) tidak ingin diwawancara dengan ditemani oleh sebotol bir bermerek Estrella.
Dilansir dari Metro, Mustafi yang baru duduk dan melihat ada botol bir di dekatnya langsung menjauhkannya.
“Bisa kan kita menjauhkan benda ini di sana? Saya tidak mau ada bir di sini,” jelas Mustafi kepada salah satu wartawan.
Entah apa yang dikatakan oleh wartawan itu, sehingga Mustafi terpaksa membiarkan bir Estrella berada di dekatnya. Besar kemungkinan minuman tersebut juga bagian dari sponsor Valencia, sehingga untuk menghormati kerjasama antara kedua pihak, maka minuman itu harus menemani sang pemain.
Dengan wajah kesal dan sedikit mengeluh, Mustafi mengatakan kepada wartawan itu dengan maksud bercanda, tetapi juga ada perasaan tidak senang.
“Saya akan membunuh Anda suatu hari nanti,” sambungnya.
Gelandang serang milik Fiorentin ini mungkin sudah tidak asing lagi didengar, ketika dirinya merasa kesal saat 'dimandikan' bir oleh rekan setimnya saat membawa mantan timnya, Bayern Munchen juara Bundesliga musim 2012-2013.
Saat itu, David Alaba mengejarnya sambil membawa segelas bir berukuran besar dan bermaksud menyiramnya. Sepintas, jika kita yang melihatnya tentu lucu, karena aksi kejar-kejaran antara Ribery dengan Alaba terlihat seperti anak-anak yang sedang bermain.
Namun, tentunya hal itu tidak disukai oleh Franck Ribery yang pada akhirnya pasrah, karena tidak hanya Alaba, tetapi juga para pemain Munchen lainnya yang menyiraminya dengan bir.
Usai dari tindakan tersebut, Franck Ribery tidak dapat menutup rasa kesalnya. Pemain asal Prancis itu mengatakan jika ia adalah seorang Muslim yang taat dan minuman bir diharamkan oleh agamanya tersebut.
Mehdi Benatia
Serupa dengan mantan rekan setim, Franck Ribery di Bayern Munchen pada musim 2015/2016 lalu. Mehdi Benatia juga menolak untuk memegang gelas bir saat timnya berfoto bersama ketika Munchen menjalin kerjasama dengan minuman bir bermerek Paulaner.
Munchen yang kala itu masih ditangani oleh Pep Guardiola bersama seluruh skuat The Bavarian hampir seluruhnya memegang gelas bir Paulaner, namun hanya Ribery dan Benatia saja yang tidak ikutan.
Keduanya hanya sama-sama mengenakan kostum tradisional Jerman dalam sesi pemotretan tersebut. Dengan kata lain, Benatia juga sama seperti Ribery, yakni seorang Muslim yang taat dalam menjalankan agamanya.
Selain itu, pada musim sebelumnya di musim 2014/15 juga terjadi hal yang sama. Kali ini Ribery bersama mantan rekan setimnya, Xherdan Shaqiri yang menolak memegang gelas bir dalam salah satu acara Oktoberfest di Jerman saat dalam sesi pemotretan.