Tabrak Orang Hingga Mutilasi, Ini 5 Pesepakbola yang Pernah Hilangkan Nyawa Orang
Mantan gelandang Tim Nasional (Timnas) Argentina, Luco Gonzalez, harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah diektahui mengancam untuk membunuh istrinya sendiri, Andreia Marques. Mantan pemain Porto itu bahkan meminta kedua anaknya yang masih kecil untuk menyaksikan dirinya saat membunuh ibu mereka.
Kepada Marca, Andreia mengungkapkan kronologis saat Luco yang berada di luar kendali mengancam untuk membunuhnya. Pihak kepolisian Brasil pun kini tengah menyelidiki aksi nekat pesepakbola 36 tahun tersebut.
Selama proses penyelidikan, pemain yang kini memperkuat klub asal Negeri Samba, yakni Atletico Paranaense, itu dilarang keras mendekati sang isti. Ia pun tak diperbolehkan bertemu dengan kedua anaknya selama 90 hari.
“Suami saya, Lucho Gonzalez, mencoba membunuh saya, kami berdebat dan dia mencoba membunuh saya, lalu dia mengosongkan rumah, mengambil semua perhiasan saya, mengambil semua uang dari rekening kami, memblokir semua kartu saya dan mencuri uang saya,” ujar istri Lucho, Andreia.
“Dia mencoba untuk mencekik saya dan memotong pergelangan tangan saya, dia menggantungkan saya pada sebuah tongkat dan memanggil anak-anak saya untuk melihat saya terjatuh dari balkon,” lanjutnya.
Sediki berbeda dengan Lucho Gonzalez yang baru melakukan percobaan pembunuhan, nyatanya ada beberapa pesepakbola dunia yang diketahui pernah menghilangkan nyawa orang lain. Berikut INDOSPORT merangkum 5 pesepakbola yang pernah menghilangkan nyawa orang lain.
1. Diego Buonanotte
Buonanotte merupakan mantan pemain muda Argentina yang sempat diramalkan bakal menjadi salah satu wonderkid terbaik milik Tim Tango. Namun yang justru terjadi ialah pemain yang satu angkatan dengan Lionel Messi itu justru melakukan tindakan ceroboh yang membuat nyawa orang lain hilang.
Bounanotte diketahui mengendarai mobilnya dalam kondisi mabuk pada Desember 2009 silam. Kecelakaan pun tak terhuindarkan dan membuat tiga orang yang berada dalam mobil yang berada dalam mobil tersebut tewas.
Ia selamt dari kecelakaan, namun jaksa setempat mendakwa winger 28 tahun itu melakukan pembunuhan karena lalai mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Meski tak dihukum, namu karier Bounanotte sebagai pesepakbola sempat terganggu karena insiden tersebut.
Kecelakaan membuatnya harus absen memperkuat klubnya saat itu, River Plate. Namun ia tetap dapat melanjutkan kariernya sebagai pesepakbola usai insiden kecelakaan yang menewaskan tiga orang tersebut.
2. Bruno Fernandes de Souza
Karier Bruno sebagai seorang oenjaga gawang tampaknya tak terlalu bersinar jika dibandingkan dengan kejahatan keji yang dilakukannya. Kiper Brasil tersebu tega membunuh mantan pacarnya, Eliza Samudio, karena menuntut pertanggungjawaban karena melahirkan anak yang merupakan darah daging Bruno.
Bruno yang saat itu telah menikah enggan mengakui anak yang dilahirkan Samudio sebagai darah dagingnya justru memilih melakukan perbuatan mengerikan. Pada Juli 2010, Bruno didakwa membunuh Samudio dan tak sampai di situ ia juga diketahui memutilasi jasad dari mantan kekasihnya tersebut.
Tak sendirian, Bruno dibantu oleh rekannya, Luiz Henrique Ferreira Romao, untuk melakukan pembunuhan tersebu. Usai memutilasi Samudio, Bruno secara keji memberikan sebagian potongan tubuh mantan pacarnya itu kepada seekor anjing.
Akibat perbuatan kejamnya tersebut, Bruno dihukum 22 tahun penjara dan ia pun sempat melakukan percobaan bunuh diri sebanyak dua kali saat berada di balik jeruji besi. Karier sepakboilanya berantakan, padahal kiper itu smepat menjalin negosiasi untuk bergabung bersama AC Milan.
3. Patrick Kluivert
Penggemar setia Timna Belanda pasti tak asing lagi dengan sosok Patrick Kluivert yang bersinar di era 90-an. Namun penyerang De Oranje itu nyatany ajuga prnah menghilangkan nyawa orang lain karena kelalaiannya.
Pada 9 September 1995, Kluivert diketahui mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil BMW miliknya di Amsterdam. Ia menabrakan mobilnya ke mobil lain dan menyebabkan pengemudi dari mobil yang ditabraknya itu twas bersama dengan satu penumpang perempuan lainnya.
Akibat insiden tersebut, Kluivert pun mendapat banyak hujatan di Belanda hingga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ajax Amsterdam dan hijrah ke AC Milan. Meski sempat terpuruk karena kecelakaan tersebut, namun pemain yang kini menjadi pelatih tersebut justru mampu kembali bangkit dan tampil gemilang saat berseragam Milan hingga Barcelona.
4. Marcos Alonso
Marcos Alonso diketahui terlibat dalam kecelakaan mobil pada 2011 lalu yang menyebabkan tewasnya seorang perempuan muda di Madrid, Spanyol. Alonso yang disidang lolos dari hukuman penjara selama empat tahun dan hanya dikenakan denda 50 ribu poundsterling atau setara Rp894 juta lebih dan hukuman penjara selama 21 bulan.
Kecelakaan yang menewaskan perempuan muda tersebut terjadi saat Alonso mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi saat jalanan dalam kondisi basah. Tak sampai di situ, ia juga dalam pengaruh minuman keras saat berkendara.
Cap pembunuh pun sempat tersemat di diri Alonso bahkan hingga saat ini. Kasus yang melibatkan pemain Spanyol itu pun menjadi bahan ejekan para suporter setia Tottenham Hotspur saat mereka bertandang ke markas Huddersfield di lanjutan Liga Primer Inggris Oktober 2017 lalu.
Para fans setia The Lilywhites tampak mengibarkan sebuah spanduk yang berisi simbol tanpa alkohol, mobil, dan kata-kata yang bertuliskan Marcos Alonso membunuh seorang gadis muda.
5. Alexandre Villaplane
Alexander Villaplane merupakan kapten Timnas Prancis di Piala Dunia 1930 dan tercatat merupakan anggota Nazi yang bertanggung jawab karena menghilangkan begitu banyak nyawa. Villaplane tercatat pernah membunuh 50 orang sepanjang hidupnya.
Tak hanya terlobat pembunuhan, Villaplane juga diketahui melakukan korupsi dan terlibat organisasi kriminal sepanjang Perang dunia II. Kariernya sebagai pesepakbola pun hancur karena ia lebih memilih berkecimpung dalam gelapnya dunia kriminal di masa itu.
Ia juga pernah merasakan dinginnya jeruji besi karena terlibat dalam kasus pengaturan skor di pertandingan pacuan kuda. Ia terakhir kali memperkuat klub Hispano-Bastidienne pada 1934 hingga 1935.