x

3 Sosok Pesepakbola yang Alami Nasib Tragis Usai Cetak Gol Bunuh Diri

Senin, 29 Januari 2018 19:56 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan kejadian bocah SD di Kediri yang menjadi korban pengeroyokan dan harus mendapat perawatan di rumah sakit. Pengeroyokan itu sendiri dilakukan oleh teman-teman satu sekolahnya.

Parahnya, insiden pengeroyokan yang dialami bocah laki-laki yang mengenyam pendidikan di SDN Pakundern 1, Kota Kediri itu berawal dari sebuah pertandingan sepakbola yang ia ikuti.

Diceritakan, dalam pertandingan tersebut, korban secara tidak sengaja membuat kesalahan yang membuat dirinya mencetak gol bunuh diri. Kelalaian korban pun membuat rekan satu timnya geram dan melampiaskan kekesalannya dengan memukulinya.

Anak-anak Sekolah Dasar (SD) saat bermain sepakbola.

Akibat dari aksi pemukulan tersebut, Korban berinisial T tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara sejak Selasa (23/01/18) lalu. Korban disebut mengalami gangguan syaraf, lantaran menerima sejumlah pukulan yang diarahkan ke bagian selangkangannya.

Kasus yang dialami bocah SD tersebut pun seolah membuka tabir sebegitu beratnya konsekuensi yang harus ditanggung apabila dalam pertandingan mencetak gol bunuh diri.

Baca Juga

Namun, meski harus menjadi korban pemukulan teman-temannya, bocah tersebut masih bisa dikatakan cukup beruntung karena nasibnya tidak setragis tiga sosok pesepakbola ini, yang harus menderita hanya karena membuat gol bunuh diri.

Siapa saja pemain-pemain tersebut? Berikut INDOSPORT sajikan pembahasannya:


1. Andres Escobar

Mantan penggawa Timnas Kolombia, Andres Escobar.

Tampil membela Timnas negaranya di kompetisi Piala Dunia merupakan kebanggan terbesar yang bisa dirasakan oleh seorang pesepakbola. Hal itu berarti kemampuannya diakui bisa membuat negaranya bangga di kompetisi tertinggi dunia sepakbola tersebut.

Namun, siapa yang menyangka bahwa Piala Dunia 1994 akan menjadi mimpi buruk bagi mantan pemain Timnas Kolombia, Andres Escobar. Bagaimana tidak, karena tampil di ajang tersebut, Escobar harus menutup mata untuk selama-lamanya.

Ya, pada 2 Juli 1994, Escobar menjadi korban pembunuhan oleh seseorang bernama  Humberto Castro. Tak perlu waktu lama bagi polisi untuk mengetahui motif pelaku membunuh Escobar.

Ia disebut mendapat perintah dari Santiago Gallon, kartel narkoba yang kehilangan banyak uang taruhan karena gol bunuh diri Escobar ketika Kolombia menghadapi Amerika Serikat pada Juni 1994 lalu.

Memang dalam laga tersebut, karena kesalahannya, Amerika sukses keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1. Kekalahan tersebut pun membuat Kolombia tersingkir di fase penyisihan grup.


2. Mursyid Efendi

Mursyid Efendi saat jadi pemain.

Untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Piala AFF merupakan salah satu kompetisi sepakbola prestise. Indonesia, meskipun belum pernah meraih gelar juara, selalu bisa menyajikan pertandingan-pertandingan mengejutkan.

Namun, tidak ada kejadian yang lebih mengejutkan selain kejadian pada laga pamungkas penyisihan Grup A Piala AFF 1998 yang saat itu masih bernama Piala Tiger. Bahkan setelah hampir 20 tahun, laga tersebut masih sering dikenang dengan istilah Sepakbola Gajah.

Dalam permainan tersebut, Timnas Indonesia berhadapan dengan Thailand. Keduanya sama-sama sudah memiliki catatan yang membuat Timnas Indonesia dan Thailand sudah punya satu tempat di babak semifinal.

Hanya saja, di laga pamungkas tersebut, baik Timnas Indonesia maupun Thailand, sama-sama berusaha mengalah, lantaran tidak ingin menjadi pemuncak klasemen. Bukan tanpa sebab, mengingat juara Grup A akan berhadapan langsung dengan Vietnam, yang saat itu merupakan tim kuat.

Hingga mendekati akhir pertandingan, kedua kesebelasan bermain imbang 2-2. Di sinilah secara tidak terduga, bek Skuat Garuda, Mursyid Effendi secara mengejutkan menendang keras bola ke arah gawangnya sendiri. Alhasil, Thailand pun keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 3-2.

Dari kejadian tersebut, FIFA kemudian memberi sanksi pada Mursyid, dengan larangan tampil di kompetisi internasional seumur hidupnya. Hal tersebut pun diakui Mursyid sempat mengalami masalah ekonomi, karena banyak klub yang menolaknya.

Tak hanya harus mengubur mimpinya kembali memperkuat Timnas Indonesia, pasca gol bunuh diri tersebut, Mursyid sempat mendapat kesulitan yang menyangkut anggota keluarganya.

"Ada suka dukanya abis nerima sanksi itu, dukannya ya anak-anak saya jadi tahu kalau bapaknya dulu bikin gol bunuh diri di Timnas," tutur Mursyid dikutip dari Metro News.


3. Gary Sprake

Mantan kiper Leeds United, Gary Sprake .

Dalam pertandingan sepakbola, lazimnya gol bunuh diri lebih banyak dibuat oleh pemain-pemain di posisi bertahan. Namun, bukan berarti seorang kiper, yang notabene tugas utamanya mencegah bola ke dalam gawangnya, tidak bisa melakukan kesalahan memalukan tersebut.

Contohnya seperti yang ditunjukkan oleh mantan kiper Timnas Wales, Gary Sprake. Saat memperkuat Leeds United, ia pernah melakukan kesalahan fatal yang membuat timnya kalah saat menghadapi Liverpool.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Anfield pada 9 Desember 1967 silam tersebut, tepatnya beberapa menit sebelum babak pertama usai, Gary melakukan kesalahan yang fatal.

Semula, ia hendak melempar bola ke arah rekannya. Namun, saat itu ia melihat pemain Liverpool berada di dekat rekan yang ingin ia oper. Gary pun mencoba mencegah bola terlempar.

Sial bagi Gary, bola terselip dari tangannya dan mengarah tepat ke dalam gawang. Sejak saat itu, Gary pun menjadi bahan ejekan karena kesalahan fatal tersebut.

Fans Liverpool pun semakin memperparahnya dengan selalu memutar lagi Des O' Connor berjudul Careless Hand (tangan yang ceroboh), setiap kali Gary bertandang ke Anfield.

KolombiaLeeds UnitedTimnas IndonesiaAndres EscobarBola Internasional

Berita Terkini