Pemain Sukses Persib Asal Amerika Latin yang Bisa Ditiru Jonathan Bauman
Usai tampil buruk dalam gelaran piala presiden, manajemen Persib lekas berbenah. Yang terbaru, Maung Bandung dikabarkan akan merekrut penyerang asal Argentina Jonathan Bauman.
Bauman yang banyak memperkuat Tim Amerika Latin sebelum terakhir memperkuat klub asal Yunani AOK Kyrkera ini diharapkan bisa menjadi solusi tumpulnya lini depan Persib yang hanya mencetak satu gol selama tiga laga Piala Presiden yang mereka lalui.
Selain pernah pernah memperkuat beberapa klub di Liga Argentina, catatan pemain 178 cm ini sebenarnya kurang spesial alih-alih dibilang buruk. Seperti data yang ditunjukkan Transfermarkt, Bauman hanya mencetak 1 gol dan 2 assist dari 12 laga bersama AOK di semua kompetisi. Bahkan, Bauman belum mencetak gol di Liga selama 9 kali tampil di musim ini.
Satu hal yang mungkin bisa menjadi pertimbangan Persib adalah asal negara yang sama dengan pelatih Persib saat ini Roberto Mario Gomez.
Kesamaan tersebut setidaknya bisa membuat Bauman lebih cepat beradaptasi dan berkembang bersama pelatih yang pernah menjuarai piala AFC bersama Johor darul takzim tersebut. Selain itu, bisa jadi karena berasal dari negara yang sama, Gomez telah banyak mengetahui kemampuan Bauman yang sebenarnya, bukan hanya dari sekedar statistik.
Seperti diketahui, bahwa kebanyakan pemain asal Amerika Latin memiliki skill yang mumpuni dengan gaya stylist , berbeda dengan pemain afrika yang cenderung mengandalkan fisik. Bisa jadi itu yang dibutuhkan persib yang sudah lama tidak diperkuat legiun asing asal Amerika Latin.
Jika Bauman sampai benar jadi berseragam pangeran biru, dirinya akan menjadi pemain Amerika Latin pertama yang memperkuat Persib setelah terakhir ada nama Pablo Frances pada 2010-2011.
Beberapa tahun kebelakang tim kebanggaan Jawa Barat ini memang cenderung merekrut pemain asal Afrika, Eropa bahkan Asia. Padahal jauh sebelumnya tidak sedikit pemain asal Amerika Latin yang meraih sukses di Persib dan memenangkan hati banyak bobotoh.
Berikut INDOSPORT merangkum beberapa pemain asal Amerika Latin yang terhitung sukses dan menjadi pujaan para Bobotoh pada eranya.
1. Cristian Gonzales - Uruguay
Hijarah ke Persib tahun 2009 dengan status pemain pinjaman dari Persik Kediri, Cristian Gonzales bisa dibilang sebagai salah satu legiun asing asal Amerika Latin tersukses di persib. Menorehkan 14 gol dalam 16 pertandingan membuat El loco menjadi pencetak gol terbanyak nomor dua setelah Boaz Solossa dengan 28 gol kala itu. Statusnya pun dipermanenkan manajemen Persib untuk musim 2010.
Ditahun itu pula dirinya berganti status menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 1 November 2010. Dengan status barunya itu, Gonzales pun dipanggil masuk skuat Timnas Indonesia untuk Piala Suzuki AFF 2010.
Sayangnya meusim berikutnya, Gonzales memilih meninggalkan Persib. Dia bergabung dengan Persisam Putra Samarinda. Pria bernama lengkap Cristian Gerard Alfaro Gonzales bisa dibilang bukan hanya sukses di Persib namun juga merupakan pemain Amerika Latin tersukses yang pernah ada di Liga Indonesia sampai saat ini.
2. Hilton Moreira - Brasil
Awal musim 2008/2009 Hilton Moreira ikut dalam gerbong pelatih Deltras yang pindah ke Persib Jaya Hartono. Gaya permainannya yang ngotot, keras namun berteknik tinggi khas Amerika Latin membuat namanya dengan mudah mengambil hati para bobotoh.
Tempat utama lini serang Persib pun hampir selalu jadi miliknya. Mencetak debut gol buat Persib ketika menang 5-2 atas Persela Lamongan di laga awal liga semakin melambungkan namanya. Gol itu juga merupakan gol tercepat di Liga Super Indonesia musim 2008-2009.
Musim itu pula dirinya memecahkan rekor penyerang asing dengan gol terbanyak di Persib selama satu musim dengan torehan 14 gol berseragam maung Bandung.
3. Lorenzo Cabanas - paraguay
Datang ke Persib dari klub rival Persija Jakarta, Lorenzo Cabanas justru berhasil menarik simpatik banyak bobotoh.
Penampilannya yang apik menyisir sisi kiri Persib jadi alasan utamanya. Teknik bagus, umpan dan tendangan kaki kiri mematikan menjadi andalan pemain berkepaka gundul ini.
Terhitung, Lorenzo Cabanas dua tahun berkostum Persib Bandung pada mulai 2007 sampai 2009. Pria asal Paraguay itu berhasil mencetak 12 gol dalam 60 kali penampilan.
Sayangnya usai musim 2019 berakhir, kontrak Cabanas tidak diperpanjang. Itu juga yang membuatnya memilih meninggalkan Indonesia untuk kembali bermain di Paraguay. Karena menurutnya dia tidak bisa memperkuat tim lain di Indonesia selain Persib. Hatinya tertambat di Pangeran Biru.
4. Patricio Jimenez - Chile
Jika sebelumnya lebih banyak nama penyerang, tahun 2006 Persib punya pemain belakang asal Amerika Latin yang sulit dilupakan oleh bobotoh. Dia adalah Patricio Jimenez.
Bicara Pato, sapaan akrabnya, akan langsung banyak orang yang teringat dengan aksinya menendang penalti dengan mata tertutup. Pato memang satu-satunya yang pernah melakukan aksi tersebut.
Aksi tersebut dilakukan pada musim 2006/2007, saat Persib menjamu Persijap Jepara untuk merebut tiket 16 Besar Piala Indonesia 2007. Pertandingan yang berakhir 0-0 dalam waktu normal dilanjutkan dengan adu penalti dan Pato mampu mengeksekusi penalti dengan penutup mata dari bandana yang biasa digunakannya dalam pertandingan.
Gayanya yang eksentrik, rambut panjang ditambah aksi-aksi yang mengundang perhatian, membuat nama Pato mudah diingat. Terlebih aksinya diatas membuat namanya lebih melambung diingat sebagai pemain Persib, sekalipun klub pertamanya di Indonesia justru Semen Padang.
5. Alejandro Tobar - Chile
Datang ke Persib di pertengahan musim 2003, Alejandro Tobar di bawa pelatih Persib kala itu Juan Antonio Paez untuk menyelamatkan Persib dari degradasi.
Bertahan di Persib Bandung hingga 2004, Tobar memang hanya mencetak total 15 gol, namun bukan jumlah gol yang membuatnya menjadi legiun asing yang di eluh-eluhkan bobotoh. Namun kemampuannya berperan sebagai classic playmaker yang banyak membius mata para bobotoh setiap menyaksikan Persib berlaga kala itu.
Gaya permainannya stylis, pandai mengatur tempo dengan mengandalkan teknik dibanding fisik, Tobar seakan menari di lini tengah Persib. Umpan-umpannyapun selalu memanjakan penyerang Persib dan yang paling khas adalah tendangan bebas kaki kirinya yang melengkung indah mengelabui penjaga gawang ataupun pemain belakang lawan.
Sayangnya pada musim 2005 kebersamaan tobar bersama Persib harus berakhir, dirinya hijrah ke musuh legendaris Persib di era perserikatan, PSMS Medan.