Deretan Pesepakbola yang Menanggapi Rasisme Dengan Cara Brilian
Rasisme menjadi hal yang sangat tidak disukai oleh para pesepakbola di seluruh dunia, terutama untuk para pemain dari benua Afrika yang notabene berkulit hitam. Dalam beberapa tahun terakhir, tindakan buruk ini bahkan meningkat tajam dan menyerang semua kalangan, baik pemain, pelatih hingga ofisial tim.
Di Eropa, khususnya, Rusia, rasisme seringkali terjadi dan permasalahan paling utama memang mengenai perbedaan warna kulit. Zenit st. Petersburg menjadi tim yang “tersiksa”. Para pendukung mereka sendiri menolak keberadaan pemain berkulit hitam, salah satu insiden yang paling memilukan adalah Axel Witsel. Pesepakbola asal Belgia itu terbiasa menerima cemoohan dari para fans.
Jika banyak pemain marah ketika menerima tindakan rasis, lain halnya dengan tiga pesepakbola di bawah ini. Mereka malah memilih cara cerdas agar tidak terpancing emosi. Siapa saja mereka? INDOSPORT telah merangkumnya untuk anda.
1. Daniel Alves
Ketika masih berseragam Barcelona, Dani Alves pernah mendapatkan perilaku rasis dari pendukung Villareal. Kala itu, ia tengah mengambil tendangan sudut namun tiba-tiba ada pisang yang dilemparkan kepadanya. Dengan cerdas, pemain asal Brazil ini mengambilnya dan terus memakannya.
Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan jika humor adalah satu-satunya solusi untuk menangkal rasisme. Benar saja, Villareal harus menanggung perbuatan tersebut dengan dijatuhi denda uang sebesar 12 ribu euro atau sekitar 212 juta rupiah.
2. Didier Zokora
Jika Alves dan Muntari mendapatkan perilaku rasial dari penonton, beda dengan Didier Zokora. Pada tahun 2012 lalu, ia tengah membela Trabzonspor dan melawan Fenerbahce. Di tengah laga, mantan pemain Tottenham Hotspurs ini mendapatkan celaan dari salah satu pemain musuh, Emre Belozoglu.
Karena tidak terima, Pemain asal Pantai Gading ini menghentikan laga dan sedikit terjadi percekcokan. Emre dinyatakan bersalah dan mendapatkan hukuman dari federasi sepakbola Turki. Zokora baru “membalaskan dendam” di laga kedua tim tersebut bertemu lagi dengan menolak bersalaman pada awal pertandingan.
3. Sulley Muntari
Pada April 2017 lalu, Sulley Muntari menjadi korban dari aksi rasis para pendukung tim Cagliari. Pemain Pescara itu mendengar nyanyian bernada “ejekan” yang ditujukan padanya. Bukannya kesal, ia malah menghampiri kerumunan di bangku penonton.
Selanjutnya, pemain berkewarganegaraan Ghana itu berlari menghampiri wasit dan menjelaskan peristiwa yang menimpanya. Namun, sang pengadil tidak peduli dan malah memberikannya kartu kuning karena ditenggarai mengkonfrontasi pendukung lawan.