Deretan Bukti Arsene Wenger Sosok yang Tidak Tahu Diri
Bisa dibilang Arsenal saat ini sedang berada di titik terendah mereka selama berada di bawah asuhan Arsene Wenger. Bagaimana tidak, saat ini mereka tercatat menelan empat kekalahan dalam empat laga terakhir di semua kompetisi.
Seruan Wenger Out pun semakin santer terdengar dari para pendukung setia Arsenal yang menginginkan perubahan di dalam tim, khususnya untuk posisi manajer. Apalagi, manajer saat ini, sang profesor sudah sangat lama mengasuh The Gunners selama 22 tahun, terhitung sejak tahun 1996.
Tagar #WengerOut tidak hanya sekali ini terdengar dari para pendukung setia Arsenal. Dalam beberapa musim terakhir, pasti selalu ada tagar tersebut ketika Arsenal sedang dalam tren yang buruk.
Meski mendengar seruan-seruan Wenger Out di berbagai tempat, nampaknya Wenger masih tidak ingin pergi dari Arsenal. Bahkan manajer berusia 68 tahun itu baru saja menandatangani perpanjangan kontrak bersama klub, yang membuat dirinya bakal bertahan hingga 2019 mendatang.
Bukan hanya perihal kontrak, ternyata Wenger memang tidak memiliki niatan untuk segera meninggalkan Arsenal meski situasi buruk seperti ini. Dirinya baru-baru ini bahkan sesumbar bahwa sosok yang tepat mengasuh Arsenal adalah dia, Arsene Wenger.
Sesumbar dan tidak tahu diri, ternyata bukan sekali dua kali Wenger lontarkan. Berikut INDOSPORT coba jabarkan beberapa bukti Wenger merupakan pelatih yang tidak tahu diri.
1. Saat Kalah dari Ostersunds, Wenger Malah Salahkan Pemainnya
Laga leg kedua babak 32 besar Liga Europa menghadapi Ostersunds merupakan salah satu kekalahan dari empat kekalahan yang Arsenal alami di empat laga terakhir. Arsenal saat itu harus tunduk dengan skor akhir 2-1 dari Ostersunds di kandang sendiri, Jumat (23/02/18) pekan lalu.
Usai laga, bukannya membela permainan anak-anak asuhnya, Wenger malah menuduh kekalahan ini terjadi karena para penggawa Arsenal yang diturunkan tidak bermain serius. Menurutnya, Jack Wilshere cs memainkan laga dengan kepuasan diri karena mengantongi kemenangan di laga leg pertama.
Kami tidak mampu bersaing di babak pertama. Kami dalam masalah karena kami berpuas diri dan tidak fokus. Mereka terlalu terbuka setiap kali kehilangan bola dan tidak tahu harus apa ketika menguasai bola, karena itulah kami mendapat masalah di laga ini," kesal Wenger dilansir BT Sport.
2. Kalah dari Man City, Wenger: Saya Pergi Jika Saya Ingin
Bukti kedua adalah saat Arsenal dikalahkan Manchester City dengan skor telak 3-0, Jumat (02/03/18) pekan lalu. Saat itu, seruan Wenger Out semakin terdengar pasalnya kekalahan itu kekalahan kedua dari lawan yang sama, tapi di kompetisi yang berbeda.
Oleh karena itu, saat konferensi pers usai laga para awak media pun menanyakan tentang kemungkinan sang manajer angkat kaki dari Arsenal. Namun, lagi-lagi, pernyataan tegas dan tidak tahu diri keluar dari mulut manajer asal Prancis itu.
"Saya telah berada di sini selama 21 tahun dan saya selalu menghargai kontrak jadi aku sedikit terkejut dengan pertanyaan Anda (wartawan). Dalam hidup, aku melihat apa yang orang lain lakukan bukan apa yang mereka katakan. Jika kamu tidak ingin melihatku disini, itu masalah Anda," tegas Wenger dilansir dari 101greatgoals.
3. Kalah dari Brighton, Wenger: Saya Masih Sosok yang Tepat untuk Arsenal
Kekalahan terakhir yang diderita Arsenal adalah saat laga lanjutan ke-29 Liga Primer Inggris saat bertamu ke markas Brighton & Hove Albion, Minggu (04/03/18) malam WIB. Saat itu, The Gunners harus menelan pil pahit dengan kekalahan 2-1 dari tim promosi, bahkan mereka tertinggal lebih dulu 2-0 di babak pertama.
Melihat permainan tim yang buruk, otomatis para fans Arsenal semakin keras menyerukan permintaan mereka bahwa Wenger harus segera dipecat. Namun alih-alih berniat mengundurkan diri, Pria asal Prancis tersebut justru mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat telinga para suporter Arsenal panas.
"Saya bisa mengerti rasa frustasi (suporter). Apa yang saya bisa katakan? Pertandingan Piala Liga tengah pekan lalu membuat ini menjadi sulit jika kami tidak menang. Itu memberi pengaruh negatif yang besar," ucap Wenger dilansir dari Guardian.
"Saya masih orang yang tepat? jelas! Itu karena saya pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Dan kualitas seorang manajer ditentukan dengan bagaimana dirinya mampu mengatasi krisis, dan saya percaya bisa melakukan itu," tegas Wenger.