Michy Batshuayi Sindir UEFA Atas Keputusan Mengejutkan Soal Kasus Rasisme yang Menimpanya
Striker Borussia Dortmund, Michy Batshuayi, menyerukan ketidakpuasaan terhadap keputusan UEFA setelah induk sepakbola tertinggi Eropa tersebut menutup investigasi atas kasus rasisme yang menimpanya.
Penyerang Belgia itu menyampaikan keluhannya melalui media sosial terkait perlakuan rasisme yang ia terima saat melawan Atalanta di Mapei Stadium Reggio-Emilia pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa di Italia. Ia mengklaim bahwa dia telah menjadi korban 'suara monyet' yang dinilai rasis.
Dilansir dari Football Italia, UEFA membuka penyelidikan akhir bulan lalu namun pihak UEFA akhirnya menghentikan penyelidikan tersebut karena tidak ditemukan bukti apapun atas kasus nyanyian rasis di markas Atalanta. Ia pun mempertanyakan hasil keputusan UEFA yang dinilai tidak masuk akal.
1. Ketidakpuasan Batshuayi
Merasa tidak terima dengan hasil investigasi, Batshuayi tentunya merasa jengah atas putusan UEFA ini. Penyerang berusia 24 tahun ini akhirnya menyerukan ketidakpuasannya atas keputusan UEFA ini melalui Twitter pribadinya @mbatshuayi.
"Itu hanya suara monyet, siapa yang peduli?"
2. Dugaan Rasisme
Bulan lalu, Batshuayi mengaku menjadi sebagai korban rasisme dari suporter Atalanta kala melakoni laga 32 besar Liga Eropa.
UEFA kemudian membuka proses disipliner terhadap Atalanta,. Akan tetapi, mereka mengkonfirmasikan pada hari Jumat (29/03/18) bahwa tidak ada hukuman yang akan dikenakan terhadap tim Serie A.
3. Atalanta Langganan Denda
Menurut laporan dari ESPN, Atalanta pernah didenda 34 ribu Euro untuk dakwaan lain dari pertandingan, termasuk melempar kembang api dan tangga yang diblokir di Stadio Atleti Azzurri d'Italia pada 22 Februari.
Tak hanya itu saja, Atalanta ternyata pernah didenda 40 ribu Euro untuk insiden rasialis lain empat tahun lalu setelah seorang penggemar melemparkan pisang ke pemain AC Milan.
Akan tetapi UEFA tidak memberikan penjelasan mengapa proses pelecehan rasial yang dialami Batshuayi telah dijatuhkan. Sebelumnya Dortmund pernah didenda 40 ribu Euro untuk pemasangan kembang api dan melempar benda.