Kabar Duka, Pelatih Karismatik Italia Meninggal Dunia
Awan mendung kembali menggelayut di sepakbola Italia. Setelah kehilangan Davide Astori, Italia ditinggal salah satu pelatih terbaiknya, Emiliano Mondonico.
Dilansir Football Italia, wafatnya Mondonico telah dikonfirmasi sejak Kamis (29/03/18) pagi waktu setempat atau tepat 20 hari setelah dirinya berulang tahun ke-71.
1. Berjuang Melawan Kanker
Sejak tahun 2012, Mondonico sudah berjuang melawan penyakit kanker. Akibat penyakit mematikan itu, Mondonico dipaksa untuk pensiun dari sepakbola yang sudah membesarkan namanya.
2. Karier
Semasa hidupnya, Mondonico yang berposisi sayap pernah memperkuat beberapa klub Italia, di antaranya Torino dan Atalanta. Namuun kariernya saat masih menjadi pemain tak terlalu cemerlang.
Usai gantung sepatu, Mondonico mencoba peruntungannya sebagai pelatih. Kariernya dimulai dengan membesut Cremonese pada tahun 1981. Tiga tahun berselang, Cremonese berhasil dibawanya promosi ke Serie A setelah 54 tahun.
3. Prestasi
Prestasi terbaiknya di dunia kepelatihan saat dirinya membesut Torino pada tahun 1990 sampai 1994. Berkat tangan dinginnya, Il Toro berhasil meraih Mitropa Cup (1991) dan Coppa Italia (1992/1993).
Selain Torino, Mondonico juga pernah melatih sejumlah klub Serie A. Atalanta, Napoli, dan Novara adalah beberapa klub yang pernah memakai jasa Mondonico.
4. Aksi Nyentrik
Mondonico dikenal karena aksinya mengangkat kursi sebagai protes terhadap wasit di final Piala UEFA (sekarang Liga Europa) pada tahun 1992. Saat itu timnya, Torino menghadapi Ajax Amsterdam yang dilatih oleh Louis van Gaal.
Sayang di laga final itu, Torino kalah agresivitas gol tandang dari Ajax Amsterdam. Pada pertemuan pertama di markas Torino, Stadion delle Alpi, Ajax Amsterdam berhasil menahan imbang 2-2. Sementara leg kedua di Olympic Stadium, Amsterdam, kedua tim bermain imbang tanpa gol.