Arema FC Sayangkan Berubahnya Format Subsidi Liga 1
Liga 1 memutuskan untuk mengubah format subsidi kepada 18 klub yang berkompetisi di musim ini. Arema FC pun turut memberikan tanggapannya, terutama karena "dana segar" tersebut menyusut jumlahnya.
1. Perbedaan Format
Perbedaan format itu ada pada pembagian jumlah dananya. Tahun lalu, anggaran Rp7,5 miliar murni untuk membantu klub mengikuti kompetisi. Namun kali ini jumlah itu menyusut di angka Rp5 miliar.
"Sebenarnya jumlah subsidi masih sama dengan tahun lalu. Hanya bedanya Rp2,5 miliar itu diperuntukkan untuk youth development yang dikembangkan klub," papar Ruddy Widodo.
"Sehingga, klub hanya mendapatkan Rp5 miliar untuk kompetisi Liga 1, yang dibayarkan dalam delapan bulan ke depan mulai April," General Manager Arema FC itu menambahkan.
2. Harus Berinovasi
Bukan tanpa alasan Arema FC sedikit menyayangkan format subsidi baru ini. Pasalnya, jumlah total Arema FC untuk operasional klub di kompetisi tahun ini disinyalir mencapai puluhan miliar rupiah.
Kendati mampu mengikat sejumlah sponsor kelas kakap untuk pemasukan, subsidi Liga 1 sudah tidak sekadar vitamin penambah motivasi, melainkan sudah kadung menjadi makanan pokok bagi Arema FC.
"Positifnya, klub akan terus berinovasi untuk dapat menerapkan poin-poin yang disyaratkan agar mendapatkan dana Rp2,5 miliar dari total subsidi melalui program pembinaan pemain muda," Ruddy menjelaskan.
"Tapi di sisi lain, jumlah dana menjadi berkurang. Kami inginnya jumlah subsidi tetap Rp7,5 miliar, plus Rp2,5 miliar untuk youth development tadi," imbuhnya.
3. Rincian Subsidi
Rincian Subsidi Liga 1:
- Rp5 miliar dibayarkan sepanjang 8 bulan kompetisi.
- Setiap klub mendapatkan subsidi Rp625 juta sejak April sampai November 2018.
- Tambahan dana Rp2,5 miliar jika setiap klub memenuhi poin dalam program youth development.