Akan Lakukan Pencoretan, Ini 2 Syarat Bila Ingin Perkuat Timnas Wanita Indonesia
Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satya Bagja menerapkan kriteria ketat bagi penggawa Timnas Wanita Indonesia. Setidaknya ada dua kriteria wajib yang harus dimiliki oleh para srikandi sepakbola Indonesia.
Timnas Wanita Indonesia memang tengah menggelar pemusatan latihan. Kini sebanyak 32 pemain tersisa dari 40 pemain awal yang dipanggil. Namun nantinya 32 pemain akan kembali dikerucutkan hingga menghasilkan 20 pemain yang akan menempati skuat Timnas Wanita Indonesia.
1. Dua Syarat untuk Timnas Wanita Indonesia
Untuk menjadi penggawa Timnas Wanita Indonesia, Satya Bagja pun mengaku tidak akan mudah. Sebab ada dua kriteria wajib yang harus dimiliki.
"Nanti dikurangi lagi. Saat ini 32 pemain, yang masuk hanya 20. Selain fisik yang baik, skill juga mesti bagus. Itu memang syarat untuk sepakbola putri, di sepakbola putra juga demikian," ucap Satya Bagdja.
"Jadi tidak seperti dahulu, hanya mengandalkan fisik. Seperti pada 1997, dengan fisik bisa masuk semifinal SEA Games dan akhirnya peringkat keempat. Saat itu, kita memang baik di fisik, sementara skill biasa saja," tambahnya.
2. Sistem Promosi dan Degradasi
Pria yang sempat menjadi asisten Rahmad Darmawan di Persija Jakarta ini juga memastikan akan memberikan kesempatan bagi pemain yang belum dipanggil. Sebab dia akan menerapkan sistem promosi dan degradasi demi mencari pemain terbaik pilihannya.
"Kami akan mencoba pemain lagi. Ada beberapa dipulangkan dan dimasukkan yang bagus. Akan seperti itu terus, itu yang sulit dan kendala sepakbola putri karena tidak ada kompetisi," tutup dia.
3. Evaluasi
Timnas Wanita terus bebenah diri untuk tampil di Asian Games 2018. Namun, Srikandi wanita ini dinilai masih memiliki beberapa kekurangan.
"Masih banyak yang harus dievaluasi, contohnya, apa yang kita latih kerap tidak keluar. Seperti press di depan, harus kita press di sisi dengan keroyokan itu enggak keluar sama sekali," ucap Satya Bagja.
"Soal kreativitas juga masih belum, memang kita lagi latih itu. Bermain kombinasi, bermain satu dua sentuhan di depan. Kita mesti mengubah, memang susah karena kita mesti dari nol, kaya melatih SSB lagi," keluh Satya.