x

PSSI Punya Cara Efektif Jadikan Klub Nasional Berlabel Profesional

Rabu, 11 April 2018 20:59 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
Logo PSSI

PSSI baru saja menggelar workshop club licensing bersama 18 peserta Liga 1 2018 di Jakarta, 10 dan 11 April 2018. Dalam kesempatan itu. manajer club licensing PSSI, Tigorshalom Boboy, menyatakan akan memberlakukan lisensi klub nasional untuk klub-klub Liga 1 secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. 

Baca Juga

Langkah ini dilakukan agar setiap klub di Tanah Air dapat memenuhi semua persyaratan menjadi klub profesional. Pasalnya di musim lalu hanya ada lima tim yang lolos verifikasi dan memiliki lisensi AFC yakni Bali United, Persija Jakarta, Madura United, Persib Bandung, dan Arema FC, yang juga diiringi sejumlah persyaratan lain.


1. Workshop Club Licensing untuk

COO PT LIB, Tigor Shalom Boboy

Workshop club licensing ini kembali dilakukan karena terhitung di musim baru ini, semua klub terhitung kembali lagi dari titik awal. Hal itu disebabkan ada kemungkinan perubahan pada sejumlah persyaratan untuk lolos verifikasi.

"Sebenarnya dari sisi regulasi tidak ada yang baru. Kita kan menggunakan regulasi AFC Champions League. Dan ini kesempatan untuk klub klub baru. Karena kita menggunakan regulasi ini 2-3 tahun untuk konsistensi. Kalau kita lihat tahun pertama ada perubahan. baru kita naikan kriterianya, mungkin kita perlu untuk peningkatan development klub itu sendiri," buka Tigor.

"Proses ini kita mulai dari nol lagi. Jadi lima klub yang sudah mendapat lisensi di musim kemarin sudah habis masanya. Dan di mulai lagi musim ini. Semua klub Liga 1 kita beri kesempatan lagi untuk memenuhinya. Semoga musim ini kita bisa mendapatkan lebih banyak klub yang berlisensi dari musim kemarin," imbuhnya.


2. PSSI Ingin Bawa Klub-klub Indonesia Profesional

Logo PSSI

Proses pendaftaran klub untuk diverifikasi akan berlangsung sampai September mendatang. Sehingga dalam workshop tersebut, PSSI berupaya memberikan penjelasan dan mendorong klub untuk mulai secara perlahan berbenah memenuhi aspek-aspek dasar demi berkembang sebagai sebuah klub yang benar-benar profesional.

"Ini bukan hal yang baru buat kita, faktanya memang begitu. Tapi cuma ada lima klub yang labelnya profesional. Nah, ini bagaimana kita meningkatkan dalam 2-3 tahun ke depan, itu yang menurut kami, Makanya acara ini bukan hanya sekedar menjelaskan regulasi tapi lebih membuat semacam stimulan agar ini proses bukan harus yang diikuiti. Tapi ke depannya klub mendapatkan benefit dari lisensi tersendiri," jelas Tigor.

Lebih lanjut, Tigor mengatakan untuk membawa klub Indonesia ke arah profesional, PSSI akan mencoba menerapkan lisensi berstandar nasional. Hal itu mengacu pada minimnya kesadaran klub untuk melengkapi data mereka sebelum benar-benar berlaga di Liga 1. 

"Mungkin sekalian kita saat ini levelnya AFC. Tapi, tahun depan kita coba menggunakan standar nasional. Jadi setiap klub yang masuk Liga 1 harus sesuai standar kita.


3. Standar Lisensi Diturunkan

AFC

"Standarnya pun mungkin ada beberapa yang kita turunin (dibanding AFC)," urainya.

"Kita juga paham ini butuh proses. Dan kita juga sama sama harus duduk dengan klub. Kita mau dibawa ke arah mana setelah kompetisi ini? Kalau memang dari klubnya ada bilang, kita cuma mau ikut kompetisi saja ya tidak masalah," sambungnya.

"Secara regulasi dan aturannya tidak ada yang sulit. Masalahnya hanya personil administrasi untuk men-submit dokumen. Klub-klub masih belum serius dalam urusan ini, mereka hanya fokus pada tim. Contohnya saja, masalah stadion. Gak mungkin mereka tidak punya kontrak, kontrak pemain mereka punya kok," tutupnya.

PSSILiga IndonesiaLiga 1

Berita Terkini