Arema vs Persib Berakhir Ricuh, Kemenpora Salahkan Panpel Tuan Rumah
Pada Minggu (15/04/18) kemarin, telah tersaji laga pekan keempat kompetisi Liga 1 2018 antara Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan.
Ketika memasuki masa injury time dan skor menunjukkan hasil imbang 2-2, tiba-tiba saja penonton dari sisi tribun timur melesak masuk ke dalam lapangan. Wasit pun mengambil keputusan untuk langsung menghentikan laga.
1. Buat Gomez Terluka
Ketika rombongan suporter itu masuk ke lapangan, petugas keamanan langsung bergerak cepat untuk mengamankan rombongan pemain Arema dan Persib.
- Lagi, Media Asing Soroti Kericuhan Laga Arema FC vs Persib Bandung
- Ini Tanggapan Manajer Persib Mengenai Laga Tandang di Malang
- Top 5 News: Awal Mula Kericuhan Arema vs Persib Hingga Permintaan Maaf Aremania ke Bobotoh
- Tak Dipakai Persib, Essien Tidak Sabar Main di Tempat Lain
- Top Skor Sementara Liga 1 2018: Pemain Indonesia Melempem, Persib Kirim 1 Wakil
- Usai Menonton Laga Arema FC vs Persib, Seorang Pendukung Singo Edan Tewas
- Berlarian ke Ruang Ganti, Ini Kisah Pemain Persib Saat Kericuhan di Malang
Namun, sial bagi pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez dirinya terkena lemparan benda keras. Akibatnya, bagian jidat dekat mata kanan pelatih asal Argentina itu terluka.
2. Contoh Buruk
Kejadian ricuh yang membuat laga Arema vs Persib itu langsung dihentikan mendapat sorotan dari banyak pihak. Tidak terkecuali Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Melalui Seskemenpora Gatot S Dewa Broto, pihak Kemenpora meminta PSSI lewat Komisi Disiplinnya mengusut tuntas kasus tersebut. Tidak lupa ia meminta agar Komdis bisa memberi sanksi yang tegas.
"Saya khawatir kejadian ini akan menjadi hal yang buruk bagi sepak bola nasional. Untuk itu kami meminta PSSI melalui Komdis untuk bertindak tegas. Kalau tidak, kami khawatir akan terjadi di tempat lain," ujar Gatot seperti dikutip dari Antara.
3. Kesalahan Tuan Rumah
Menurut Gomez, seharusnya kejadian ricuh yang mengakhiri laga Arema kontra Persib tidak perlu terjadi, seandainya pihak tuan rumah sudah melakukan persiapan yang matang.
"Tegas itu terlepas dari suka dan tidak suka. Poinnya memang ada di klub tuan rumah, aparat dan yang terakhir perilaku suporter," kata mantan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora itu.
Lebih lanjut, Gatot juga menegaskan bahwa PSSI harus bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini, apabila tidak mau mendapat sanksi dari FIFA.
"Memang harus lebih tegas. Apalagi Gomez (pelatih Persib) terluka. Jika tidak puas terhadap Indonesia, FIFA bisa bertindak. PSSI sendiri nanti yang repot," kata Gatot menegaskan.