x

5 Alasan Liverpool Bakal Jegal Madrid di Laga Final Liga Champions

Jumat, 4 Mei 2018 08:20 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo

Usai dua laga leg kedua semifinal Liga Champions 2017/18 yang berlangsung tengah pekan ini, dua tim dipastikan akan saling berhadapan di laga pamungkas. Adalah Real Madrid dan Liverpool yang akan saling hantam dalam final yang akan berlangsung di Kiev, 27 Mei 2018 dini hari WIB.

Buat Madrid, laga nanti merupakan final ke tiga mereka selama tiga musim beruntun. Sementara bagi kubu Liverpool, final nanti akan menjadi yang pertama sejak terakhir kalinya tahun 2007.

Kembali menjejakkan kaki di final Liga Champions, Los Blancos dianggap beberapa kalangan sebagai lawan ideal bagi anak asuh Jurgen Klopp yang tengah dalam kondisi puncak penampilan mereka. Menghadapi Madrid yang sejatinya tidak dalam kondisi terbaiknya musim ini, besar kemungkinan buat The Reds bisa merengkuh trofi si Kuping Besarnya yang keenam di Kiev nanti.

Apa saja alasan yang membuat nama Madrid dianggap cocok buat Liverpool, berikut INDOSPORT menjabarkan.

Baca Juga

1. 1. Inkonsistensi Real Madrid

Zinedine Zidane, pelatih Real Madrid.

Di luar keberhasilan mereka untuk melaju ke partai puncak Liga Champions 2017/18, penampilan Real Madrid musim ini jauh menurun dibandingkan dengan apa yang mereka tampilkan musim lalu.

Inkonsistensi menjadi mush utama Los Blancos. Di awal musim misalnya, gagal menampilkan permainan apik, nasib Zinedine Zidane bahkan sempat dikabarkan akan segera didepak Presiden Florentino Perez.

Tertahan di peringkat tiga klasemen Liga Spanyol saat ini, Madrid bisa menjadi sasaran empuk Liverpool yang sudah terbukti selalu bisa mengalahkan tim-tim yang tidak tampil konsisten di Liga Champions.

Misalnya saja di babak semifinal, ketidak konsistenan AS Roma membuatnya berhasil disingkirkan The Reds yang akhirnya melaju ke partai puncak.


2. 2. Panggung Pertunjukan Mohamed Salah

Mohamed Salah vs AS Roma

Tampil luar biasa musim ini, Mohamed Salah menjadi salah satu aktor utama keberhasilan Liverpool melaju hingga partai puncak. Koleksi 43 gol dalam 49 pertandingan sejauh ini, membuat namanya digadang-gadang menjadi salah satu nominasi peraih Ballon d'Or musim ini bersama Lionel Messi dan megabintang Real Madrid, Cristano Ronaldo.

Dan menghadapi Madrid dengan Ronaldo-nya, momen ini jelas kana jadi kesempatan pemain asal Mesir itu menunjukan kepantasan dirinya. Belum laga kan berhadapan langsung dengan bek kiri terbaik dunia, Marcelo. Jika Salah mampu mencetak gol dan membawa Liverpool juara, semakin sirna keraguan segelintir orang akan kemampuan pemain 25 tahun tersebut.


3. 3. Tim Terbaik Telah tersingkir di Semifinal

Skuat Bayern Munchen usai tersingkir dari semifinal Liga Champions

Menghadapi Real Madrid, dianggap sebuah keuntungan bagi Liverpool karena sejatinya El Real hanya beruntung bisa melaju ke partai puncak.

Selain perihal kontroversi yang mewarnai laga Real Madrid ketika menjamu Bayern Munchen, anak asuh Zinedine Zidane juga jelas terbantu blunder penjaga gawang Munchen Sven Ulreich. Dengan kata lain, sejatinya Munchen lebih berbahaya bagi Liverpool dibandingkan Real Madrid.


4. 4. Madrid yang Tak Lagi lapar

Selebrasi para pemain Real Madrid usai memastikan diri menjadi juara Liga Champions 2016/17.

Gelar Liga Champions memang akan menjadi satu-satunya kesempatan Real Madrid untuk bisa meraih trofi musim ini. namun jika melihat apa yang merek atampilkan di laga-laga sebelumnya, para pemain Madrid seakan tidak memiliki ambisi besar untuk meraih gelar juara ketiga mereka di Liga Champions secara berturut tersebut.

Jelas salah memang jika menyebut tidak ada ambisi dari Real Madrid, namun contohnya saja saat leg kedua babak perempatfinal dan semifinal Liga Champions musim ini. Alih-alih tampil menyerang dan menang di kandang sendiri, mereka justru kalah dan imbang dari tamu-tamunya.

Entah itu bagian strategi Zidane maupun bukan, dengan kualitas pemain sebagus Real Madrid, bermain lebih bertahan jelas membuat banyak orang curiga tak ada lagi rasa lapar yang biasa kita lihat dari skuat Madrid di beberapa musim ke belakang ini.


5. 5. Madrid Bantu Liverpool Hindari Munchen

Jurgen Klopp Liga Champions perempat final leg kedua 2012/2013 BVB melawan Borussia Dortmund vs. FC Malaga.

Menghadapi Real Madrid di final dan bukan Munchen adalah kabar baik buat Liverpool. Atau lebih tepatnya manajer Liverpool, Jurgen Klopp.

Dibanding Munchen, Madrid relatif tidak pernah memberikan pengalaman buruk apa-apa buat Klopp. Andai saja Munchen yang melaju ke final, Klopp jelas akan terbayang-bayang rekor buruknya di beberapa partai final menghadapi jawara Bundesliga Jerman tersebut.

Sejak berhasil mengalahkan Munchen besama Borussia Dortmund pada final DFB-Pokal tahun 2012, Klopp belum sekalipun bisa mengulangi kemenagannya tersebut saat berhadapan dengan Munchen di beberapa partai final lainnya. Termasuk ketika Klopp bersama Dortmund menyerah di final Liga Champions tahun 2013.

Real MadridLiverpoolLiga ChampionsBayern MunchenJurgen KloppBola Internasional

Berita Terkini