5 Julukan Unik Pelatih Klub Elite Liga Primer Inggris

Manchester United memiliki julukan The Red Devils, Arsenal akrab dengan sebutan The Gunners, Chelsea dikenal dengan nama The Blues, sementara Liverpool dipanggil The Reds, dan Manchester City biasa disebut juga The Citizens.

Itulah sejumlah klub elite di Liga Primer Inggris yang memiliki julukannya masing-masing. Selain nama klub, biasanya nama pesepakbola juga mempunyai julukannya sendiri yang tentunya sudah tidak asing untuk didengar oleh pencinta sepakbola sejati.

Lalu bagaimana dengan pelatih? Tentu belum banyak yang tahu kalau ternyata seorang pelatih juga mempunyai julukan tersendiri bukan? Entah itu datang dari klub maupun fans, sejumlah pelatih dari klub elite yang pernah merasakan gelar juara kompetisi sepakbola tertinggi di Inggris ini juga punya julukannya masing-masing.

Siapa sajakah mereka, berikut INDOSPORT akan memaparkannya:

1. Pep Guardiola

Pelatih berkepala plontos ini juga mendapat julukan dari pendukungnya sendiri, yakni dengan panggilan The Exceptional One atau sosok yang luar biasa.

Julukan ini muncul karena Pep dianggap sebagai pelatih yang fantastis, karena setiap kali melatih, dirinya bisa mempersembahkan gelar juara.

Mulai dari Barcelona, Bayern Munchen, dan terakhir Manchester City, di mana ketiga klub tersebut ia sudah sumbangkan gelar domestik atau gelar liga.

2. Antonio Conte

Juru taktik asal Italia ini mendapat panggilan The Godfather yang besar kemungkinan diciptakan oleh penggemar sepakbola dari Negeri Spaghetty.

Ya, julukan ini muncul saat ia melatih Timnas Italia di kompetisi Euro 2016 lalu yang digelar di Prancis.

Julukan tersebut muncul karena pelatih Chelsea ini dianggap mampu menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan kala membesut Timnas Italia.

3. Jurgen Klopp

Pelatih asal Jerman ini seakan menjadi oase di padang pasir bagi penggemar Liverpool. Hadir pada pertengahan musim 2015/16 lalu, Klopp benar-benar memberikan perubahan yang sangat siginifikan bagi Liverpool.

Tentu sudah banyak yang tahu, jika Klopp merupakan bagian dari penggila sepakbola sejati. Ciri khas fisik Klopp yang cukup dikenal adalah ia menggunakan kacamata yang cukup tebal sehingga membuatnya dianggap seperti seorang kutu buku, seorang ahli komputer atau IT.

Karena dua hal tersebutlah membuat Klopp memiliki julukan yang terbilang unik, yakni The Mad-Nerd.

Besar kemungkinan, julukan tersebut datang dari fans sepakbola yang menggambarkan Klopp dianggap cocok dengan julukan tersebut.

4. Arsene Wenger

Sama seperti, Mourinho, penggemar sepakbola sejati tentunya sudah tahu betul, jika Wenger sangat akrab dipanggil dengan sebutan The Proffesor.

Julukan ini muncul karena pelatih asal Prancis ini nyatanya mampu menciptakan pemain muda yang tidak dikenal berubah menjadi pemain berlabel bintang, baik yang berasal dari tim junior tim besutannya, Arsenal maupun pemain muda dari klub atau Negara lain.

Di sisi lain, ternyata Wenger juga seorang master ekonomi dan juga lulusan elektro di salah satu Universitas Strasbourg, Prancis.

Tidak hanya itu, pelatih yang musim depan tidak lagi melatih Arsenal ini nyatanya sangat piawai dalam 6 bahasa, yakni Prancis, Inggris, Italia, Jepang, Spanyol, dan Jerman.

Tentunya tidak berlebihan bukan jika Arsene Wenger dipanggil dengan sebutan The Proffesor?

5. Jose Mourinho

Bagi penggemar sepakbola sejati, tentu julukan sudah tahu betul jika The Special One merupakan julukan yang kental dengan Jose Mourinho.

Menariknya, julukan ini diungkapkan oleh Mourinho sendiri pada tahun 2004 atau tepatnya saat Mourinho melatih Chelsea di periode pertama.

Mourinho memberikan julukan tersebut karena ia merasa dirinya mempunyai nilai lebih dalam melatih klub dan bisa memberikan gelar juara kepada setiap klub yang ia latih.

Memang terkesan arogan, meski demikian pelatih ber-KTP Portugal ini benar-benar mampu membuktikan ucapannya dengan hasil di akhir musim.

Ya, mulai dari FC, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan kini Manchester United, semua klub yang pernah ia latih tersebut sudah mendapatkan gelar berkat racikan dari pelatih berusia 55 tahun tersebut.