Profil Stadion Piala Dunia 2018: Luzhniki Stadium

Perhelatan turnamen sepakbola terbesar Piala Dunia 2018 akan datang sebentar lagi. Menjadi kompetisi yang paling ditunggu-tunggu oleh warga dunia pencinta sepakbola. 

Ajang olahraga yang digelar empat tahun sekali itu akan digelar di Negeri Beruang Merah, Rusia. Pemerintah setempat telah menyiapkan semua kelengkapan untuk menyambut timnas negera peserta untuk memperebutkan gelar juara pada Piala Dunia tahun ini. 

Sebagai tuan rumah, Rusia sendiri telah memberikan segala fasilitas yang akan menunjang seluruh aktivitas timnas selama berada di negara bekas Uni Soviet. Dari transportasi, akomodasi, hingga hiburan bagi para pemain serta staff yang ikut. 

Namun, lebih dari itu semua, stadion menjadi salah satu hal yang selalu menarik perhatian kala perhelatan akbar sepakbola. Rusia sendiri memiliki sederet stadion megah nan indah yang siap menjadi tuan rumah bagi laga-laga yang ada di Piala Dunia 2018 nanti.

Berikut INDOSPORT akan mengulik kembali salah satu stadion yang akan menjadi tempat pertandingan timnas-timnas yang akan bersaing untuk lolos ke babak selanjutnya di Piala Dunia musim ini, yakni Stadion Luzhniki.

1. Kembaran Stadion Utama Gelora Bung Karno

Rusia dan Indonesia memang memiliki hubungan sejarah yang cukup erat para masa pemerintahan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Tak cuma dalam urusan politik semata, di bidang olahraga sendiri, negeri yang pernah diduduki oleh Stalin tersebut menjadi inspirasi bagi negara kita.

Hal tersebut nampak dengan kehadirannya Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dibuka pada 1962 silam. Stadion megah kebanggaan Indonesia itu ternyata punya kaitan erat dengan Stadion Luzhniki.

Semua berawal dari kunjungan Presiden Soekarno ke Rusia yang kala itu masih Uni Soviet, di mana Indonesia kala itu memang memiliki hubungan dominan dengan negara-negara blok Timur.

Soekarno yang kala itu berpidato di hadapan ribuan warga Moscow mengungkapkan bahwa Indonesia dan Rusia adalah saudara jauh namun selalu dekat di hati. Sepulangnya dari sana, Soekarno pun akhirnya ingin membangun stadion yang serupa dengan Luzhniki. 

Stadion yang kabarnya melibatkan arsitek dan tukang-tukang asal Soviet tersebut akhirnya dibangun oleh Soekarno dari anggaran pembangunan yang kabarnya merupakan utang dari Soviet sebesarn 12,5 juta USD yang diturunkan pada 1958 silam.  

2. Tragedi Luzhniki

Dibalik kemegahannya tersebut, rupanya Luzhniki sendiri meyimpan sebuah tragedi maut yang takkan pernah terlupakan. Insiden mengerikan yang mewarnai sejarah stadion tersebut terjadi pada 20 Oktober 1982. Tragedi ini mungkin menjadi yang terburuk dalam sejarah olahraga Rusia. 

Pada hari itu, tengah dihelat laga antara Spartak Moscow dengan HFC Haarlem sebagai bagian dari rangkaian pertandingan Piala UEFA 1982/83. Sebanyak 66 remaja yang merupakan fans Spartak Moscow tewas dalam situasi kepanikan. 

Rupanya kepanikan tersebut berawal dari insiden jatuhnya seorang wanita di tangga akibat kehilangan sepatunya. Ia mencoba untuk mengambilnya kembali, membuat antrian penonton yang ada di belakangnya pun mendadak terhenti, mencoba untuk membantu wanita tersebut. 

Namun karena kondisi yang ramai di area tangga stadion serta pembatas besi yang tidak begitu kuat menampung beban dari orang-orang yang berdiri di sana, membuat mereka akhirnya berjatuhan dan saling menimpa orang lainnya seperti efek domino. 

3. Stadion Terbesar di Rusia

Stadion Luzhniki bisa dibilang sebagai arena olahraga terbesar yang ada di negara kekuasaan Vladimir Putin tersebut. Bagaimana tidak, stadion itu sendiri dihuni 84.745 kursi yang diperuntukkan bagi penonton. 

Sejumlah pesta besar olahraga dunia juga turut menjadi tamu di stadion yang dibuka pada 31 Juli 1956 tersebut. Sebut saja Olimpiade Moscow pada 1973 silam, Pesta Olahraga Remaja Dunia 1998, hingga final Piala UEFA 1999 serta Final Liga Champions 2008 lalu. 

Selama 61 tahun, stadion yang mampu menampung 81.000 orang tersebut telah dihadiri 360 juta penonton. Stadion ini sendiri memiliki sarana olahraga yang begitu lengkap dan dibagi menurut komplek-komplek sesuai cabang olahraga.

Terdapat arena besar, arena kecil, hingga kolam renang di area stadion tersebut. Tak hanya sampai disitu saja, masih ada komplek olahraga di bagian selatan dan utara stadion. Ditambah lagi dengan kampung olahraga dan juga arena bermain paintball. 

4. Venue Konser Bintang Dunia

Kemegahan yang dimiliki Luzhniki Stadium menarik hati para musisi dunia untuk menggelar konser mereka. Sudah banyak penyanyi dan band ternama di kancah musik dunia yang tercatat pernah manggung di stadion tersebut.

Sebut saja mendiang King of Pop, Michael Jackson yang penampilan perdananya di Rusia pada tahun 1993. Disusul band rock kenamaan Rolling Stone yang menggelar konser mereka pada 1998 silam. 

Selain itu, musisi wanita sekelas Madonna pun juga pernah menggelar konser pertamanya di Rusia pada 2006 lalu di sana. Setahun kemudian, band metal kenamaan Metallica juga turut mengguncang fans-nya dengan musik-musik karya mereka di stadion tersebut.

5. Jadwal Pertandingan di Luzhniki Stadium

Luzhniki Stadium akan menjadi stadion yang membuka dan juga menutup kompetisi elite dunia itu. Pada edisi ke-21 itu, laga pertama di babak grup yang berlangsung pada 14 Juni 2018 mendatang akan dilakukan di Luzhniki Stadium.

Sementara itu, pada laga final yang menjadi laga penutup pada 15 Juli 2018 mendatang juga akan diselenggarakan di Luzhniki Stadium. Tidak semua laga akan dilakukan di Luzhniki Stadium, yakni hanya tujuh pertandingan saja termasuk dua laga besar itu.

Rusia dan Arab Saudi yang tergabung di Grup A nantinya akan menjadi yang pertama kali menjajal Stadion Luzhniki di ajang laga pembuka Piala Dunia 2018 ini. 

• Rusia vs Arab Saudi (14 Juni, Luzhniki)  -  22.00 WIB
• Portugal vs Maroko (20 Juni, Luzhniki)  -  19.00 WIB
• Denmark vs Prancis (26 Juni, Luzhniki)  -  21.00 WIB
• Jerman vs Meksiko (17 Juni, Luzhniki)  -  22.00 WIB
• Juara Grup B  vs Runner Up Grup A (1 Juli, Luzhniki) 17.00 WIB
• Juara Laga 59  vs Juara Laga 60 (11 Juli, Luzhniki) 21.00 WIB
• Juara Laga 61  vs Juara Laga 62 (11 Juli, Luzhniki) 18.00 WIB