Marko Simic Lelah Diserang Kritik
Bomber Persija Jakarta, Marko Simic, seakan tak habis pikir dirinya masih kerap mendapat kritik tajam. Baginya dia terus berusaha memberikan penampilan yang terbaik bersama Persija Jakarta.
Nama Marko Simic belakangan memang menjadi idola baru. Dia seakan menjadi juru gedor bagi tim Persija Jakarta.
Setidaknya sudah 27 gol dia persembahkan bagi tim Macan Kemayoran. Bahkan yang masih diingat adalah saat dia menjadi top skorer di ajang Piala Presiden dengan 14 gol.
1. Target Kritikan
Namun kini belakangan penampilan Simic meredup. Dia seakan kesulitan mencetak gol dan memberikan kemenangan bagi Persija di ajang Liga 1.
Lebih mirisnya Persija kini terjerembab di papan bawah klasemen sementara Liga 1. Tak pelak merosotnya posisi Persija dan redupnya pundi gol yang diberikan, membuat Simic menjadi bahan kritikan pecinta sepakbola Indonesia.
2. Pembelaan Simic
Sadar hal ini, striker asal Kroasia ini pun mencoba menjawab kritikan yang disematkan pada dirinya. Baginya dia selalu berusaha memberikan penampilan terbaik.
"Sejak saya datang ke Persija saya sudah memainkan sekitar 25 game dengan 29 gol saya buat dalam beberapa bulan. Saya rasa ini sebuah prestasi karena tak banyak pesepakbola yg mampu mencetak hampir 30 gol dalam di kariernya," ucap Simic.
"Tapi saya tetap mendapat kritik. Memang terkadang tidak mudah saat fans melihat beberapa minggu lalu saya mampu mencetak 4 gol saat lawan Johor. Tapi selepas itu, saat saya hanya mencetak 1 gol, (itu) dinilai belum cukup," jelas dia.
"Kita menang dengan selisih 1 gol masyarakat tidak senang. Mereka mau kita menang dan saya terus mencetak gol bahkan hattrick," beber pemain berjuluk Super Simic ini.
3. Dianggap Mustahil
Simic pun menegaskan bahwa suatu hal yang mustahil bila dirinya dituntut untuk selalu mencetak tiga gol dalam sebuah pertandingan. Apalagi dirinya kerap mendapat pengawalan ketat dari pemain belakang tim lawan.
"Itu suatu hal yang impossible di seluruh dunia saat setiap pemain mencetak hattrick di setiap pertandingan. Apalagi di Indonesia banyak pemain bertahan yang bagus dan kualitas pemain asing dan lokal yang sama bagusnya. Mereka terus menjaga saya ini tidak mudah," tutup dia.