Gemuruh Cinta dari Tribun Utara untuk Persipura
Black Pearl Curva Nord (BCN) 1963, sebuah nama yang dipilih oleh para suporter Persipura Jayapura yang menghuni tribun utara di Stadion Mandala, Jayapura.
Kehadiran BCN 1963 memang baru setahun, tepatnya 3 Juli 2017 lalu. Namun alunan yel-yel dan koreografi yang dipertontonkan saat mendukung Persipura telah mencuri perhatian seisi Stadion.
"BCN berdiri atas gagasan saya, dan pertama kali di pelopori oleh saya dan teman saya Herman untuk bersama menjaring anggota dari berbagai kalangan. Tetapi kami lebih tertarik ke pemuda-pemudi yang ada di jayapura dan sekitarnya."
Tonton Video Dokter Sport: Resep Jitu Orang Indonesia Main di Liga Inggris
"Tujuannya, untuk mendukung Persipura dengan berbagai macam kreatifitas sekaligus BCN bisa sebagai wadah pemersatu anak-anak papua yang mempunyai rasa cinta yang besar kepada Persipura," ujar Ketua atau Koordinator BCN 1963, Chapo Angky, Sabtu (07/07/18).
1. Sama Sekaligus Berbeda
Persipura memang punya barisan fans setia seperti Persipura mania, The Commen's, Gabungan Anak Melati (GAM) dan sederat nama lainnya yang sudah lebih lama mengiringi semangat para penggawa Persipura.
Tapi apa yang dipertontonkan oleh BCN telah menjadikan tribun utara terlihat begitu menonjol dan semakin menarik. Sebuah kreatifitas yang tidak muncul begitu saja, melainkan sebuah totalitas yang tidak mengenal batasan.
Anggota yang tergabung di kelompok BCN ini belum sebegitu banyak hingga menutupi area tribun, seperti yang dipunya Aremania, Bonek, Jak Mania dan kelompok suporter lainnya.
Namun dengan teriakan yel-yel atau chant yang lebih fresh dan sambutan viking clap ala BCN mampu menggugah seisi stadion untuk melakukan yang sama.
"Kami ingin anak-anak muda di Jayapura ini bisa masuk dalam kegiatan-kegiatan di Tribun yang bersifat positif, karena banyak yang jalan di luar sana dengan hal-hal negatif."
"Mungkin dengan bergabung di dalam BCN kemampuan-kemampuan atau ide-ide yang mereka punya bisa di salurkan di Tribun untuk mengawal Persipura," jelas Chapo.
"Kami hanya menyapa dan mengajak, selebihnya kembali kepada mereka. Kalau mereka rasa mencintai persipura pasti mereka akan ikut, dan instruksi kami di depan," sambungnya.
Tidak hanya itu, selain membakar semangat Persipura saat bertanding, BCN juga aktif bersosialisasi dengan kelompok suporter klub Indonesia lainnya, seperti Bonek Jayapura, Viking, Kconk, Macz Man dan LAJ.
"Untuk dengan suporter yang lain, kami selalu membangun komunikasi yang baik. Karena sepakbola pada umumnya sebagai alat pemersatu, walau berbeda ras, suku dan agama kami selalu bergandengan tangan satu sama lain menjaga tali persaudaraan," ungkapnya.
2. Junjung Kesetiaan
Diakhir pembicaraan dengan INDOSPORT, Chapo menitipkan pesan yang membakar semangat anak muda untuk belajar mencintai sebuah kehormatan.
Banyak jalan untuk berbuat hal positif, meski terkadang bukan waktu dan lelah saja yang didapat, melainkan kebanggaan dan rasa cinta yang luar biasa.
Ini bukan masalah siapa yang paling merah, siapa yang paling putih dan siapa yang paling hitam. Artinya disini bukan masalah siapa yang paling loyal, hebat, dan siapa yang paling depan dalam memberi dukungan.
Semua ini tentang perjuangan, yang dinanti adalah siapa yang tetap bersama di akhir perjuangan ini. Bukan dia yang memulai dari awal, sudah bertahan sejak lama, bertahun, tapi dia berhenti berjuang saat didera cobaan.
lni juga bukanlah tentang siapa yang lebih dulu memulai. Ini adalah tentang siapa yang tetap berdiri tegak menjulang, berangkulan meski dengan bening air mata, berpegangan meski dengan tangan yang terluka. Dan semua Ini adalah tentang berjuang bersama sampai akhir menutup mata, sampai kita sudah benar-benar berakhir.
Berikut fase semifinal Piala Dunia 2018:
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA.