5 Pemain Kelas Dunia yang Gagal Bersinar di Man United

FOOTBALL265.COM – Pasar bursa transfer telah berlangsung dan akan segera berakhir pada awal Agustus ini. Isu para pemain yang datang dan pergi menghiasi kabar dunia sepak bola.

Klub-klub besar sudah mendapatkan pemain potensial yang diinginkan, namun tidak berlaku bagi Manchester United pada musim ini. Klub raksasa asal Inggris itu nyatanya kesulitan untuk mendatangkan pemain bidikannya.

Tak hanya itu, transferannya pun tidak selalu sukses. Ada banyak pemain kelas dunia yang telah diberi kesempatan tampil bersama Man United tetapi mereka telah membuang kesempatan sekali seumur hidup ini dengan penampilan mereka yang tidak bersemangat, cedera yang berulang, atau mungkin keadaan pribadi.

Alasan tak cocok dengan gaya permainan klub juga menjadi salah satu pengaruh. Beberapa pemain yang hebat di klub lain tetapi tidak bisa tampil sesuai dengan performa terbaik mereka selama berada di United.

Siapa sajakah pemain kelas dunia yang gagal bersinar di Old Trafford? Berikut INDOSPORT telah merangkumnya.

1. Juan Sebastian Veron

Veron adalah bintang sepak bola yang sangat berbakat dan telah bergabung dengan Manchester United dari Lazio. Saat gelandang ini diperkenalkan di Old Trafford, ia berhasil menjadi sorotan berita transfer sepak bola dunia.

Sayangnya ia tidak benar-benar bisa beradaptasi dengan The Red Devils dan dijual ke Chelsea dua tahun kemudian.

Sir Alex yang saat itu menjadi pelatih Man United menceritakan kegagalan Veron dalam skuat asuhannya yang menyatakan bahwa pemain itu tidak pernah benar-benar berusaha seperti pemain lain. Sulit untuk melatihnya karena sikapnya yang kolot dan ia juga menolak untuk belajar bahasa Inggris.

Meski gagal bersinar di bawah asuhannya namun SAF tetap membela Veron saat media mengkritik pemain tersebut.

"Kalian pergi saja, saya tidak berbicara dengan kalian. Verone adalah pemain hebat, dan kalian hanyalah orang idiot,” kata pelatih legendaris Old Trafford itu

Juan Sebastian Veron hanya mencetak 11 gol dalam 82 pertandingan selama dua tahun di United

2. Anderson

Anderson sangat dihormati oleh Sir Alex Ferguson sebagai salah satu gelandang muda yang paling berbakat dan inspiratif yang ada dalam skuat Manchester United. Dia diboyong dari Porto senilai 19 juta poundsterling (Rp359 miliar).

"Anderson benar-benar luar biasa. Bocah itu pasti mendapat sesuatu yang istimewa. Ada urgensi untuk membawanya begitu kami memintanya, meskipun kakinya patah dan sudah keluar selama empat atau lima bulan," ujar Ferguson ketika Anderson diminta untuk mengganti Paul Scholes yang cedera di lini tengah pada 2007 silam.

Namun kebiasaan buruk Anderson membuat kariernya di Old Trafford terancam. Kebiasaan makan yang tidak teratur membuat berat badan Anderson jadi berlebihan dan tidak sesuai dengan berat badan ideal pemain sepak bola.

Kelemahannya dalam berbicara bahasa Inggris dan performa yang tidak stabil membuat ia dilempar ke bangku cadangan oleh pelatih baru United saat itu, Louis Van Gaal (LVG).

Pemain asal Brasil itu akhirnya dimasukkan dalam daftar bursa transfer 2015 kemudian ditransfer ke Adana Demirspor pada 30 Juli 2018.

3. Memphis Depay

Salah satu perekrutan yang mengejutkan dari Manchester United di bawah pelatih Louis van Gaal yakni Memphis Depay. Pemain yang dijulluki “Tank” karena fisikinya yang besar dan kuat telah meyakinkan karier yang sangat menjanjikan di United.

LVG membawanya dari klub PSV pada 2015 senilai 25 juta poundsterling (Rp472 miliar). Pemain kelahiran Belanda ini memiliki keterampilan kecepatan dan teknik bermain kelas dunia.

Sayangnya kian lama berada di United penampilannya bukan menjadi berkembang namun malah menurun. Ini disebabkan ketidakcocokan dirinya dengan gaya kepelatihan LVG, meski sebenarnya ia selalu memberikan penampilan yang bagus saat menjadi pemain pengganti.

Kariernya di Theater of Dreams berakhir pada Januari 2017 saat pemain yang kini berusia 24 tahun itu lebih memilih berjuang bersama Lyon meski dengan status klausa pembelian kembali oleh pelatih baru, Jose Mourinho.

4. Owen Hargreaves

Sir Alex telah memboyongnya dari Barcelona seharga 17 juta poundsterling (Rp321 miliar) pada 2007, meskipun ia menghabiskan sebagian besar musim di bangku cadangan karena cedera kaki yang patah.

Musim pertamanya membuktikan bahwa Ferguson telah melakukan langkah bagus karena penampilannya yang baik tetapi terlalu banyak cedera membuat Owen menjadi tidak dipercaya oleh SAF.

Cedera yang dialaminya membuat ia harus menjalani operasi di kedua lututnya dan ini membuatnya kehilangan sebagian besar pertandingan selama di Manchester United. Ia gagal untuk mengesankan tiga upaya comeback hingga tahap akhir kariernya di United.

Catatan kebugarannya yang suram memaksa United untuk menjualnya dan melanjutkan untuk bergabung dengan Manchester City sebelum pensiun pada usia 31 tahun karena cedera yang berkepanjangan.

Ia akan selalu terkenang menjadi pemain yang telah memenangkan pertandingan melawan Arsenal dengan tendangan bebasnya.

5. Angel Di Maria

Di Maria dianggap sebagai pemain terbaik yang ditandatangani oleh LVG. Mantan pemain Real Madrid itu diperkirakan akan menjadi pemain lini belakang yang sukses membawa gelar bagi Manchester United.

Pemain yang pernah mencetak rekor transfer Liga Inggris dipastikan akan bersinar bersama Falcao, Memphis, Schneiderlin dan penggawa Setan Merah lainnya.

Sayangnya ia ternyata bukan pemain terbaik bagi United karena berbagai alasan. Gaya bermain LVG tidak pernah benar-benar cocok dengan Di Maria dan ini membuatnya performanya menjadi terbatas.

Pemain yang kini membela klub Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain itu tidak mampu menunjukkan trik dan keterampilan seperti malaikat saat berada di Los Blancos. Di paruh musim keduanya di Old Trafford ia berada di bangku cadangan hampir sepanjang waktu.

Selain itu insiden di luar lapangan seperti perampokan rumahnya membuat ia tidak betah untuk tinggal di Manchester.

Ketegangan hubungannya dengan Gaffa (panggilan akrab untuk LVG) semakin menjadi ketika Di Maria gagal bergabung dengan skuat Setan Merah pada tur pramusim dan akhirnya hengkang menuju PSG dua minggu kemudian.